Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Promosi Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank menggelar acara forum global yang digelar hari ini, Sabtu (1/6/2024) di Relief Sarinah, Jakarta Pusat. 

Konferensi internasional ini mempertemukan para pelaku lingkungan ekspor Indonesia dan peserta di bidang ekspor, perbankan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) serta manufaktur di Indonesia. 

Tak hanya itu, LPEI juga mengundang nasabah dari negara lain, antara lain Belanda, Dubai, China, dan Vietnam. Pada acara tersebut, LPEI mengajak ekosistem untuk bersatu membantu usaha kecil dan menengah Indonesia mencapai level yang lebih tinggi dan go global.

CEO LPEI Riyani Tirtoso mengatakan pentingnya peran UKM dalam perkembangan perekonomian Indonesia.

Ia menyumbang 65% terhadap produk domestik bruto (PDB) negara atau sekitar Rp9.580. Tak hanya itu, UKM juga membuka lapangan kerja yang sangat besar dengan jumlah karyawan sekitar 117 juta orang. 

“Saya yakin dengan terhubungnya ekosistem kita akhirnya bisa menjadikan usaha kecil dan menengah berani go global,” kata Riyani di Jakarta, Sabtu (1/6/2025).

Di sisi lain, Manajer Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U Nurhadi mengatakan konferensi Dare to Go Global merupakan wadah kerja sama dengan mitra dalam membangun pengetahuan untuk dunia global dan berkelanjutan. Pada akhirnya, hal ini dapat mendorong peningkatan nilai tukar. 

Dalam acara tersebut, LPEI juga memperkenalkan pasar Indonesia Go International Commodities (KomodoIn) yang akan dibuka Agustus mendatang.

Marketplace merupakan ekosistem outsourcing yang disediakan oleh LPEI untuk memfasilitasi usaha kecil dan menengah untuk berkembang dan menjadi global. 

Direktur Proyek Digital KomodoIn, Lutpi Ginanjar menjelaskan, nama KomodoIn terinspirasi dari nama hewan Komodo yang berasal dari Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain itu memiliki ciri kekuatan dan daya tahan.

Di pasar ini, Lutpi mengatakan LPEI telah melakukan empat langkah yaitu pendidikan, pengolahan, produksi, dan pemasaran.

“Kami menyederhanakan materi pelatihan kami, yang kami ubah menjadi e-learning sehingga [UKM] dapat memperoleh manfaat dari pembelajaran mereka,” katanya. 

Kursus ini mencakup pengetahuan tentang pemasaran eksternal dan keterampilan pengembangan produk. Menurut dia, jika usaha kecil dan menengah mampu mengekspor, namun produknya tidak memenuhi standar internasional, itu tidak cukup. Oleh karena itu, lanjutnya, KomodoIn menawarkan kedua solusi tersebut.

“Kami meningkatkan pengalaman ekspor, dan kami terus mengembangkan produk sesuai kebutuhan pelanggan,” ujarnya. 

Tidak hanya itu, KomodoIn juga menawarkan expedia untuk membantu eksportir menemukan istilah-istilah sulit terkait ekspor. Lalu, ada pula agen real estate yang bisa memberikan nasehat ahli kepada UKM.

KomodoIn juga menawarkan pasar global, dimana usaha kecil dan menengah dapat berdagang melalui layanan ini secara efisien, mudah dan luas. 

“Kalau dibandingkan sekarang kegiatannya dilakukan melalui pameran, burukkah? Atau buruk.” Tapi kami sebagai pedagang ingin bisnisnya berkelanjutan, meningkatkan pasar, meningkatkan pelanggan”.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Jaringan WA