Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah faktor diperkirakan akan mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5% pada tahun 2025. Target pertumbuhan tersebut tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.
Bukan dalam penafsiran undang-undang (UU). Dalam dokumen no. 62 Tahun 2024 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2025 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 17 Oktober 2024 menyebutkan perekonomian akan didukung oleh kuatnya permintaan domestik pada tahun depan.
Selain itu, pemerintah akan menjaga stabilitas perekonomian dan mendorong transformasi perekonomian nasional melalui kebijakan fiskal yang efektif.
“Kelanjutan pembangunan infrastruktur nasional dan langkah-langkah reformasi struktural yang bertujuan untuk memperbaiki lingkungan usaha, investasi, dan daya saing akan menjadi kunci peningkatan kinerja investasi pada tahun 2025,” bunyi aturan tersebut, dikutip Rabu (23/10/2024).
Di saat prospek perekonomian global diperkirakan masih stagnan, pemerintah berencana mendorong diversifikasi pasar dan produk ekspor. Hal ini mencakup pengembangan produk lanjutan di akhir rantai produksi.
Pada saat yang sama, pemerintah juga mendorong ekspor jasa melalui Internet (ekspor layanan pengiriman digital), seperti animasi, desain, audio dan video, musik dan film, permainan, layanan konsultasi bisnis, periklanan, dll. “Mudah-mudahan ini bisa meningkatkan kinerja ekspor negara,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Mu Yani mengaku optimis dengan target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada tahun 2025 yang masih ditopang oleh permintaan dalam negeri.
Dalam jumpa pers, Jumat (18 Oktober 2024), ia mengatakan, “Perekonomian pada tahun 2025 akan didorong oleh permintaan domestik, penguatan reformasi struktural, peningkatan produktivitas, dan penguatan struktur pertumbuhan ekonomi.”
Selain itu, juga merupakan sektor ekonomi penyerap tenaga kerja dengan nilai tambah tinggi yang akan mendorong perekonomian menuju target 5,2% (year-on-year) pada tahun depan.
Namun beberapa lembaga internasional seperti International Monetary Fund (IMF), World Bank, Asian Development Bank (ADB) dan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) memperkirakan perekonomian Indonesia akan tetap berada di angka 5,1% pada tahun depan. .
Bahkan, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stagnan di angka 5,1% year-on-year hingga lima tahun ke depan, atau hingga tahun 2029. Masih jauh dari target 8% yang dipatok oleh Prabowo.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel