Bisnis.com, JAKARTA – Banyak pihak di media sosial yang berspekulasi bahwa komedian Adul mengalami kebutaan akibat penyakit glaukoma, namun kabar tersebut terbantahkan.

Sebagaimana diinformasikan Kementerian Kesehatan, glaukoma merupakan penyakit mata yang terjadi akibat rusaknya saraf optik. Akibatnya, penderitanya mengalami kebutaan permanen atau permanen. Kondisi ini dapat terjadi pada semua kelompok umur, namun lebih sering menyerang lansia di atas 60 tahun.

Pada anak-anak, prevalensi glaukoma adalah 1:10.000 kelahiran, yang ditandai dengan diameter mata yang besar atau disebut bull’s eye. Tanda-tanda lainnya adalah menangis terus-menerus, mata merah dan kepekaan terhadap cahaya. Mayo Clinic melaporkan bahwa glaukoma disebabkan oleh banyak faktor, yaitu: 1. Penyumbatan saluran air mata

Glaukoma sudut terbuka merupakan penyumbatan saluran air mata sehingga air tidak terkuras dengan baik dan memberikan tekanan pada mata. Ini adalah penyebab paling umum dari glaukoma pada individu. 2. Masalah peredaran darah

Kerusakan saraf optik mata berhubungan dengan gangguan sirkulasi darah pada mata. Hal ini berpotensi menyebabkan timbunan lemak di arteri yang disebut aterosklerosis, dan menyebabkan glaukoma. 3. Penyakit pigmen mata

Penyakit ini disebabkan oleh partikel kecil pigmen yang terkelupas dari iris dan menyumbat atau memperlambat saluran air mata. Selain itu, endapan butiran pigmen memberi tekanan pada mata, menyebabkan glaukoma dini.

Selain itu, hipertensi dan faktor keturunan juga bisa menjadi penyebab glaukoma. Dikutip dari American Academy of Ophthalmology, ada faktor lain yang menjadi penyebab glaukoma.1. Mereka menderita miopia. Cedera mata 3. Penggunaan obat steroid jangka panjang 4. Memiliki kornea yang tipis 5. Mengalami penipisan saraf optik 6. Anda menderita diabetes, migrain, atau masalah kesehatan lainnya.

Penyakit ini tidak hanya terlihat saja, penderitanya bisa mengalami gejala ringan hingga berat, antara lain:

1. Sakit kepala dan sakit mata yang tidak tertahankan2. Mual atau muntah 3. Penglihatan kabur 4. Adanya lingkaran cahaya atau cincin saat melihat lampu 5. Mata tampak merah 6. Hilangnya penglihatan samping secara bertahap7. Lebih banyak berkedip8. Air mata keluar meski tidak menangis 9. Mata tampak gelap dan keruh10. Kebutaan. Disarankan agar Anda memeriksakan mata setiap 5 hingga 10 tahun sekali bagi orang yang berusia di bawah 40 tahun.

Kemudian setiap 2 hingga 4 tahun bagi mereka yang berusia 40 hingga 54 tahun. Kelompok usia 55-64 tahun juga disarankan untuk memeriksakan mata setiap 1 hingga 3 tahun dan 1 hingga 2 tahun untuk kelompok usia 65 tahun ke atas.

Para ahli kesehatan juga menyarankan untuk menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga. Pada dasarnya hipertensi dan diabetes merupakan faktor risiko terjadinya glaukoma karena memberikan tekanan pada mata.

Glaukoma dapat diobati dengan cairan khusus, namun hal ini hanya mencegah kerusakan pada sistem saraf mata dan tidak menyembuhkannya. Jika Anda mengalami gejala tersebut, Anda bisa segera berkonsultasi dengan dokter spesialis mata untuk mencegah kerusakan kronis. (Muhammad Sultan yang tertua dari Kandiyas)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel