Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan skema kontrak produksi bruto produksi bersama migas baru dapat kembali melaksanakan proyek migas inkonvensional.

Setidaknya lima kontraktor blok migas telah menyatakan minatnya untuk menggunakan skema baru tersebut, kata Ariana Sumanto, Direktur Pengembangan Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Namun, dia belum mau membeberkan rincian kelima kontraktor tersebut. 

“Siapa dan blok apa, nanti tunggu formalitasnya ya? “Yang penting kita menciptakan iklim investasi yang menarik untuk mendorong penemuan dan produksi cadangan migas selanjutnya,” kata Ariana saat dihubungi Bisnis, Rabu (10/2/2024).

Ariana mengatakan salah satu proyek MNK yang berpotensi kembali hadir dengan rencana penyaluran baru adalah wilayah kerja gas metana batubara (GMB) Tanjung Enim (WK) di Sumatera Selatan.

“WK Coal Methane Gas ini bisa memanfaatkan [rencana pembagian bruto baru] untuk membangun Jalan GMB Tanjung Enim dan membuatnya lebih menarik,” ujarnya.

Selain itu, proyek MNK Blok Rokan juga bisa menerapkan skema bagi hasil baru. Ariana juga meyakini kontraktor Blok Rokan PT Pertamina Hulu Rokan sedang mempelajari rencana baru tersebut untuk kemungkinan implementasi dalam pengembangan MNK Rokan. 

Ariana mengatakan, “Keputusan Menteri [Keputusan Menteri] dan Keputusan Menteri [Keputusan Menteri] baru saja diterbitkan, mungkin mereka [Pertamina Holo Rokan] akan mengkajinya terlebih dahulu.”

Namun aturan terbaru mengenai bagi hasil bruto tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2024 tentang Perjanjian Bagi Hasil Bruto dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 230.K/MG.01 . MEM.M/. Tahun 2024 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Komponen Perjanjian Bagi Hasil Bruto.

Skema bagi hasil baru memastikan bagi hasil kontraktor bisa mencapai 75-95%. Dalam kontrak pembagian kotor yang lama, bagi hasil kontraktor sangat bervariasi dan bisa mencapai 0% dalam keadaan tertentu.

Selain itu, undang-undang bagi hasil yang baru juga membuat ladang migas inkonvensional menjadi lebih menarik karena bagi hasil kontraktor pada tahap awal bisa mencapai 93-95%.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel