Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menindaklanjuti informasi Komisi VII DPR RI untuk membuka kembali jalur penjualan pangan.
Saat ini, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mematikan keran ekspor sejak 10 Juni 2023 sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 (UU MINERBA).
Agus Kahyono, Kepala Biro Komunikasi, Pelayanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan mendalami permintaan DPR dan sejumlah departemen khusus tersebut.
Benar akan dilakukan penyelidikan interdisipliner dan terkoordinasi, kata Agus saat dihubungi Bisnis, Selasa (9/7/2024).
Sebelumnya, Komisi VII DPR RI mendorong Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Arifin Tasrif membuka kembali penutupan penjualan biji-bijian pangan.
RI Maman Abdurrahman, Wakil Ketua Komisi 7 DPR, mengatakan usulan penghapusan larangan ekspor bauksit jika jumlah yang diekspor terbatas.
Menurut Maman, pembukaan kembali jalur ekspor merupakan upaya untuk menstimulasi perekonomian dan pendapatan produsen di wilayah tersebut.
“Komisi VII DPR RI meminta Menteri ESDM mengkaji ulang dan membuka kembali kebijakan larangan ekspor bauksit untuk menggairahkan perekonomian daerah penghasil bauksit,” kata Maman. Wawancara Menteri ESDM, Senin (8/7/2024). Tingkat standar perlu dihitung
Forum Pertambangan dan Energi Indonesia (IMEF) memandang perlu adanya langkah eksperimental sebelum membuka kembali penjualan mineral.
Singhih Vidagdo, Presiden IMEF, mengatakan peta perkembangan industri harus dibuat sebelum membuka kebijakan pelarangan ekstraksi bauksit.
Apalagi, kata Singih, Indonesia memang bukan negara dengan cadangan terbesar di dunia. Bagi eksportir, Indonesia hanya menempati peringkat 5 dunia karena pengaruh bauksit Indonesia terhadap harga internasional tidak besar.
“Sebelum membuka proses ekspor, langkah yang dilakukan adalah terlebih dahulu memetakan perkembangan pabrik yang ada dan sekaligus mengambil langkah ke depan untuk mempercepat perusahaan,” dekat Singih. Bisnis. , Selasa (9/7/2024).
Langkah kedua adalah memperkirakan bagaimana kapasitas produksi bauksit akan mendukung kebutuhan industri dalam negeri. Salah satunya terkait kelangkaan bauksit dari luar negeri.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel