Business.com, Jakarta – Sebanyak empat bank BUMN asal Indonesia masuk dalam daftar Perusahaan Paling Terpercaya Dunia 2024 versi Newsweek dan Statista. 

Newsweek dan Statista telah mengembangkan metodologi komprehensif untuk menentukan peringkat perusahaan paling tepercaya di dunia

Seperti diketahui, daftar ini mengacu pada perusahaan yang diakui memiliki tingkat kepercayaan tinggi oleh berbagai pemangku kepentingan seperti pelanggan, investor, dan karyawan. 

Sedangkan proses penyusunan daftar mengikuti tiga langkah utama Pertama, aspek cakupan, yaitu semua perusahaan yang terdaftar di bursa dan memiliki pendapatan lebih dari 500 juta dolar di salah satu kantor pusatnya dimasukkan dalam daftar awal proyek.

Kedua, survei komprehensif, yaitu analisis berdasarkan survei independen yang melibatkan lebih dari 70.000 peserta dari negara sasaran. 

Peserta diminta menilai perusahaan yang berkantor pusat di negara asalnya berdasarkan tiga dimensi kepercayaan global: kepercayaan investor, kepercayaan pelanggan, dan kepercayaan karyawan. Secara total, 230.000 peringkat perusahaan dikumpulkan

Ketiga, aspek social listening, dimana dilakukan analisis social listening pada masing-masing perusahaan 

Fase ini meliputi analisis sentimen perusahaan di berbagai segmen media online, apakah perusahaan disebutkan positif, netral, atau negatif. Sebanyak lebih dari 995.000 referensi dikumpulkan 

Selain itu, perusahaan-perusahaan tersebut juga diperiksa untuk memastikan tidak ada skandal atau tuntutan hukum baru-baru ini yang dapat merusak citra kepercayaan mereka. 

Kemudian dihitung skor akhir dengan rasio kepercayaan pelanggan 40%, kepercayaan investor 40%, dan kepercayaan karyawan 20%.

Skor dari tahun-tahun sebelumnya juga dianggap dengan bobot yang lebih kecil, kepercayaan dibangun dalam jangka waktu yang lama 

Newsweek, dikutip Minggu (22/9/2024), menulis, “1000 perusahaan dengan peringkat terbaik dunia dalam tiga dimensi kepercayaan diberikan penghargaan. Daftar teratas dipersembahkan oleh industri.” 

Bank Mandiri dan BRI masing-masing menempati peringkat 16 dan 17 pada kategori bank, sehingga menarik untuk melihat nama-nama pelaku perbankan syariah BSI di peringkat 30 dan BNI di peringkat -36. 

Sementara BBCA di peringkat pertama mengalahkan DBS Group Singapura dan Branco do Brasil.  Bank Mandiri (BMRI)

Bank Mandiri merupakan bank milik negara yang saat ini dipimpin oleh Dharmawan Junadi sebagai CEO. BMRI telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 14 Juli 2003  

Bank Mandiri mencatatkan laba bersih konsolidasi yang meningkat 5,23% YoY menjadi Rp 26,6 triliun pada semester I/2024. Pertumbuhan laba tersebut diikuti dengan penyaluran kredit secara konsolidasi yang mencapai Rp 1.532 triliun pada enam bulan pertama tahun 2024, naik 20,5% year-on-year (YoY). BRI (BBRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI yang fokus menyasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dipimpin oleh Sunarso sebagai Direktur Utama. 

Tercatat BRI berhasil membukukan laba bersih konsolidasi pemilik sebesar Rp 29,7 triliun per Juni 2024. Capaian tersebut lebih banyak Rp 29,42 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Sedangkan total laba bersih komprehensifnya mencapai Rp 29,99 triliun

Laba BRI terdongkrak oleh peningkatan kredit yang diberikan secara konsolidasi menjadi Rp1.264,77 triliun, meningkat 5,59% dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp1.197,75 triliun. BSI (BRIS)

PT Bank Suriah Indonesia Tbk. (BRIS) merupakan bank hasil merger antara PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi memberikan persetujuan merger tiga bisnis perbankan syariah pada 27 Januari 2021 melalui No.SR-3/PB.1/2021. Selain itu, Presiden Joko Widodo meresmikan kehadiran BSI pada 1 Februari 2021.

BSI yang dipimpin Harry Gunardi selaku Direktur Utama membukukan laba bersih Rp 3,39 triliun pada Semester I/2024. Nilai laba BSI meningkat 20,28% YoY pada semester I/2023 dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 2,82 triliun. BNI (BBNI)

PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) atau BNI merupakan bank milik negara yang fokus pada segmen korporasi Perusahaan yang dipimpin Raeke Tumilar ini membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 10,7 triliun pada semester I/2024.

Sementara penyaluran kredit BNI meningkat 11,71% (YoY) menjadi Rp726,98 triliun. BNI mencatatkan Rp1.072,45 triliun dan dana murah (CASA) sebesar Rp545,69 triliun pada akhir Juni 2024.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel