Bisnis.com, JAKARTA – Penerbit tekstil PT Asia Pacific Fibers Tbk. (POLY) akan menutup salah satu unit produksinya yakni Pabrik Kimia dan Serat di Karawang, Jawa Barat, mulai 1 November 2024. 

Sekretaris POLY Tunaryo mengatakan perusahaan akan menjaga kelangsungan bisnis dengan pengoperasian terbatas unit pemintalan filamen di Kendal, Jawa Tengah untuk memenuhi permintaan pelanggan utama. 

“Penutupan pabrik berusia tiga puluh tahun itu akan berdampak pada koreksi pendapatan penjualan tahunan perseroan hingga 52%,” kata Tunaryo dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024). 

Tunaryo mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah tren penurunan utilisasi bisnis diperkirakan kurang dari 40% hingga akhir September 2024. 

“Negosiasi restrukturisasi utang yang berlangsung sejak tahun 2005 memberikan tekanan besar terhadap modal kerja dan belanja modal perseroan. 

Sementara itu, manajemen Asia Pacific Fibers akan mengevaluasi dan menyelaraskan kembali model bisnisnya dalam waktu 60 hari setelah penutupan untuk menyesuaikan konfigurasi produk yang akan diterapkan ketika pabrik kembali beroperasi.

“Perusahaan sedang merundingkan skema kemitraan dengan pihak ketiga untuk menambah modal kerja baru,” ujarnya. 

Menurut dia, perseroan aktif memantau dan berupaya mempercepat pembahasan konsep restrukturisasi dengan seluruh kreditur agar perseroan memiliki akses normal terhadap bisnis perbankan.

Pada 30 September 2024, POLY memiliki total liabilitas sebesar $1,14 miliar. Jumlah tersebut termasuk utang terjamin jangka pendek sebesar USD 932,78 juta dan utang bank jangka pendek sebesar USD 86,92 juta. POLY mengalami defisit modal dengan modal tercatat minus US$968,51 juta. 

Pada periode yang sama, pendapatan POLY turun dari $228,45 juta menjadi $168,24 juta. Perusahaan mengalami kerugian sebesar $13,34 juta pada periode berjalan untuk kuartal ke-3 tahun 2024. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel