Bisnis.com, JAKARTA – Pemotongan suku bunga Federal Reserve (Fed) sebesar 50 basis poin juga diperkirakan akan merugikan emiten media. 

Kepala Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan dampak kebijakan penurunan suku bunga The Fed secara umum adalah melemahnya nilai tukar dolar AS sehingga membuat rupiah bergerak lebih positif. 

Ia mengatakan hal ini biasanya diikuti dengan penurunan suku bunga acuan di beberapa negara dan akhirnya revisi suku bunga perbankan. 

Menurut dia, penurunan suku bunga acuan perbankan dapat mempercepat roda perekonomian sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini dapat memberikan dampak positif bagi seluruh industri. 

“Kenaikan biaya iklan juga dapat berdampak pada media penyiaran karena permintaan produk pengiklan meningkat,” ujarnya dari Bisnis, Selasa (24/9/2024).

Selain media, dia mengatakan emiten di sektor lain seperti perbankan, otomotif dan derivatifnya, real estate dan derivatifnya, industri dan ritel juga terkena dampak penurunan suku bunga The Fed. 

Kebijakan The Fed membuat Reliance Securities memperkirakan IHSG pada akhir tahun 2024 akan mendekati 7.875-8.050.

Saham penerbit media saat ini bergerak ke arah yang berbeda. Berdasarkan data RTI, beberapa saham media menguat, termasuk PT Tempo Intimedia Tbk. (TMPO) menguat 7,56%, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) menguat 1,27% dan PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) menguat 0,88% pada akhir perdagangan Selasa (24 September 2024). 

Saham TMPO secara year-to-date (YTD) naik 107,87% dan NETV 27,12%, sedangkan MNCN turun 17,1% dan SCMA 28,82%. 

FYI: Federal Reserve (Fed) memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada Rabu (18 September 2024). Kemudian pada Rapat Dewan Eksekutif (RDG), Bank Indonesia menurunkan BI rate menjadi 6,00%.

Penafian: berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel