Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Mayapada Hospital, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) taipan Dato Sri Tahir berencana mengembangkan sektor swasta untuk memperkuat kotanya dan mendukung bisnis masa depan.

Dalam laporan Bursa Efek Indonesia (BEI), SRAJ akan menambah jumlah tanpa hak kepemilikan (PMTHMETD) sebanyak 1,20 miliar (1.200.070.544) saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Jumlah tersebut setara dengan 10% dari total jumlah yang dibayarkan dan diinvestasikan pada perseroan, hingga informasi ini diturunkan pada Kamis (8/8/2024).

“Melalui PMTHMETD, kami yakin dapat membantu mengembangkan bisnis Perseroan dengan membangun beberapa proyek seperti perluasan RS Mayapada Jakarta Selatan dan pembangunan rumah sakit baru seperti RS Internasional Mayapada Apollo Batam di Batam dan RS Mayapada. Surabaya 2,” kata manajer tersebut dalam keterangannya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampai dengan tanggal Pengumuman, belum ada calon investor yang akan ikut serta dalam saham baru yang akan ditawarkan Perseroan sehubungan dengan PMTHMETD ini.

Namun perseroan telah mengidentifikasi beberapa calon investor yang dapat mengikuti PMTHMETD dan calon investor tersebut bukan merupakan pihak yang terkait dengan perseroan atau pengendali perusahaan.

Dengan asumsi seluruh saham baru dikeluarkan dari saham yang ditempatkan dalam grup, maka dalam jangka pendek pemegang saham SRAJ berisiko mengalami pengurangan kepemilikan sebesar 9,09% sebelum pelaksanaan. meletakkan.

Manajemen juga memastikan tidak ada perubahan kepengurusan SRAJ pasca private penempatan.

Sedangkan pembentukan PMTHMETD akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pemilik independen dalam RUPS Independen yang akan dilaksanakan pada 12 Agustus 2024. Sesuai aturan Peraturan 14/2019 dan mempertimbangkan kebutuhan industri.

PMTHMETD dapat ditetapkan dalam waktu dua tahun sejak tanggal diterimanya persetujuan RUPS Independen untuk PMTHMETD.

Usulan perusahaan PT Sejahteraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) berencana membangun rumah sakit internasional di Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan Internasional (KEK) Batam. 

Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare Jonathan Tahir mengatakan pihaknya siap berekspansi di KEK Batam, setelah meresmikan Mayapada Hospital ke-6 di Bandung dan menembus ketujuh di Ibukota Kepulauan (IKN) pada tahun 2023.

 “Mayapada Healthcare bersama Apollo Hospitals India akan membangun rumah sakit kelas dunia di KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam dengan nama Mayapada Apollo Hospital Internasional Batam,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (4/6/2024).

Seperti diketahui, pemerintah menyetujui pendirian KEK Wisata Kesehatan Internasional di Sekupang dan Nongsa Batam yang akan dikelola oleh Mayapada Group.

Penetapan tersebut disetujui oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berdasarkan keputusan Sidang Dewan Nasional KEK pada 29 Mei 2024.

Jonathan menjelaskan, kerja sama dengan Apollo Hospitals India bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan masyarakat india, mengurangi kebutuhan pengobatan di luar negeri, dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata medis.

________

Penafian: Artikel ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Pilihan mata uang sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel