Bisnis.com, Jakarta – Anak perusahaan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank BCA Syariah mencatat pertumbuhan investasi emas year-on-year (y-o-y) sebesar 210,8% pada Agustus 2024.

Syaria Pranatha, Direktur BCA, mengatakan saldo logam mulia hingga Agustus tahun ini mencapai Rp 127,3 miliar, meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 41 miliar.

Menurutnya, emas menjadi sarana investasi favorit nasabah, khususnya generasi milenial.

“Permintaan masyarakat juga sangat baik dan meningkat signifikan,” ujarnya pada acara “Investasi Cerdas Emas” BCA Syariah Media di Jakarta Pusat, Senin (7/10/2024).

Selain itu, Pranata meyakini kemudahan proses bagi nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan emas di BCA Syariah menjadi pendorong pertumbuhan tersebut.

Mereka juga mendapatkan keuntungan dari tarif yang lebih murah dibandingkan layanan serupa dari bank lain.

“Dibandingkan yang lain, harga kami terjangkau,” imbuhnya. Kenyamanan, harga dan fitur produk mendukung pertumbuhan Murbahah BCA Syariah.

Sementara itu, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 6% pada September lalu biasanya mendorong kenaikan harga emas, dan Pranata optimis BCA Syariah akan terus meningkatkan kemampuan pembiayaan emasnya.

Pihaknya menargetkan pertumbuhan serupa bisa berlanjut hingga akhir tahun ini, sehingga beredar pembiayaan murabach emas sekitar $300 miliar.

“Tren penurunan suku bunga juga akan kita manfaatkan untuk meningkatkan gold jam,” tutupnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel