Bisnis.com JAKARTA – Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) mempertimbangkan untuk mengambil alih pasar furnitur global untuk mendongkrak ekspor yang anjlok dalam beberapa tahun terakhir. 

Ketua Asmindo Dedy Rochimat mengatakan nilai ekspor furnitur Indonesia akan turun menjadi $2,1 miliar pada tahun 2023. Faktanya, tahun lalu, industri furnitur menghasilkan pendapatan ekspor sebesar $2,9 miliar.

“Meskipun pendapatan industri akan menurun pada tahun 2023, di mana ekspor akan mencapai sekitar $2,1 miliar, kami optimis Indonesia akan meraih 1% dari total tersebut,” kata Dedy di Jakarta, Rabu. ). 2024). 

Berdasarkan perhitungannya, potensi pendapatan 1% pangsa pasar global yang bisa diraih Indonesia adalah 7 miliar dolar AS atau Rp 112 triliun. Secara total, permintaan global diproyeksikan mencapai $766 miliar tahun ini.

Untuk itu, pihaknya mendorong strategi pemasaran melalui pameran di negara-negara seperti Korea dan Dubai. Asmindo juga melihat potensi besar di India dan Afrika. 

“Tentu India, pasar Afrika juga besar. Afrika punya 54 negara dan jumlah penduduk 1,8 miliar,” ujarnya. 

Asmindo baru-baru ini menjadi tuan rumah Pameran Furnitur dan Kerajinan IFFINA 2024 di ICE BSD, Tangerang pada 14-17 September 2024, dengan target operasional sebesar $500 juta dan peningkatan pengunjung sebesar 50% dibandingkan tahun lalu. 

Di sisi lain, Asmindo disebut-sebut akan mengembangkan industri furnitur dengan konsep berkelanjutan yang sejalan dengan tren permintaan global terkini. Pihaknya memperkirakan potensi pasar furnitur ramah lingkungan mencapai US$ 51,02 miliar atau Rp798 miliar pada tahun ini. 

Dedy juga mengatakan, peningkatan permintaan furnitur ramah lingkungan di seluruh dunia sebesar 8,6% merupakan peluang bagi dunia usaha untuk mengembangkan pusat penelitian furnitur berkelanjutan di kawasan industri nasional. 

Industri furnitur global kini bergerak menuju keberlanjutan. Merupakan tantangan besar bagi eksportir furnitur dalam negeri untuk mampu bersaing secara internasional. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel