Bisnis.com, Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan naik pada September 2024 seiring ekspektasi penurunan suku bunga signifikan yang dilakukan bank sentral AS, The Fed.

Pada rapat FOMC akhir Juli 2024, The Fed memutuskan untuk mempertahankan FFR pada level 5,25%-5,5%. Namun, The Fed membuka kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan September 2024.

Nafan Aji Gusta, Manajer Investasi Senior Mirae Asset Sekuritas, mengatakan dalam perjalanannya, sinyal penurunan FFR akan menunggu berbagai indikator, terutama indeks harga konsumen (CPI) atau inflasi di Amerika Serikat.

Namun, ketika The Fed melonggarkan kebijakannya akan memberikan dorongan positif bagi IHSG. “Kebijakan The Fed yang akomodatif akan menjadi katalis positif bagi peningkatan likuiditas di pasar domestik, khususnya IHSG,” ujarnya kepada Besense, Rabu (14/08/2024).

Menurut dia, kinerja IHSG Juli 2024 hingga Agustus 2024 memang positif jika dilihat dari rata-rata delapan tahunnya. Menurut Mirae Asset Sekuritas, dalam skenario bearish, IHSG masing-masing akan berada di level 7104 dan 6949.

Pada skenario di atas, IHSG diperkirakan akan mencapai 7.500 pada tahun 2024 dan 8.050 pada tahun 2025.

Sebelumnya, Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan indeks mencapai batas skenario bearish di 6.896 dan IHSG melemah di level 6.698 pada tahun ini hingga Juni 2024.

“Dalam situasi perkembangan di mana The Fed mempunyai peluang untuk menurunkan suku bunga, indeks bisa menguat,” ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

IHSG 7354 mampu menguji level resistance tersebut. Maka ada kemungkinan indeks akan melanjutkan tren kenaikannya menuju target 7576 dan 7835.

Sedangkan pada perdagangan hari ini Rabu (13/8/2024), IHSG menguat 1,08% atau 79,4 poin hingga mencapai 7436,03 dan memecahkan rekor harga tertinggi sebelumnya di 7433,31.

________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel