Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi digital Indonesia diprediksi akan tumbuh kuat pada tahun 2025 seiring dengan meningkatnya penetrasi internet. 

CEO ICT dan pengamat ekonomi digital Heru Sutadi mengatakan, peningkatan nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2024 masih jauh dari prediksi yang telah ditetapkan.

Dalam laporan terbaru e-Conomy SEA 2024 yang disusun oleh Google, Temasek dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2024 sebesar USD 90 miliar (Rp 1.420 triliun) atau meningkat 13% dibandingkan tahun 2023.

Gross Merchandise Value (GMV) sebenarnya setiap tahunnya mengalami peningkatan, kata Heru. Namun kebangkitan ekonomi digital Indonesia masih jauh tertinggal dari perkiraan Google.

Oleh karena itu, Heru berharap ekonomi digital Indonesia akan meningkat pada tahun depan untuk mengejar ketertinggalan saat ini, seiring dengan semakin meratanya internet. 

“Kami juga ingin mencapai angka yang lebih tinggi. Mudah-mudahan pada tahun 2025 target GMV sebesar $135 miliar bisa tercapai,” kata Heru kepada Bisnis, Rabu (13 November 2024).

Oleh karena itu, untuk mencapai angka tersebut, Heru berharap pemerintah terus mengerahkan dan meningkatkan kecepatan infrastruktur digital di Tanah Air.

Setelah itu, ia juga berharap jumlah produk lokal semakin meningkat dan diversifikasi produk.

“Kemudian akan ada perbaikan logistik hingga ke daerah-daerah terpencil,” ujarnya.

Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar USD 90 miliar (Rp 1.420 triliun) pada tahun 2024.

Dalam laporan terbaru e-Conomy SEA 2024 yang disusun oleh Google, Temasek dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2024 akan meningkat sebesar 13% dibandingkan tahun 2023, menjadi GMV terbesar di Asia Tenggara.

Direktur Google Indonesia Veronica Utami mengatakan pertumbuhan yang kuat menjadi salah satu faktor mengapa nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan meningkat pada tahun 2024.

“Indonesia masih menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dan diperkirakan mencapai sekitar 90 miliar USD pada tahun ini. “Jadi masih kuat dan masih tumbuh 13% meski skalanya besar,” kata Veronica di kantor Google, Rabu (13/12/2024).

Sementara itu, dalam laporan tersebut, sektor e-commerce masih menjadi kontributor terbesar ekonomi digital, tumbuh 11% hingga mencapai GMV sebesar 65 miliar USD pada tahun 2024.

Setelah e-commerce, sektor perjalanan online, transportasi, dan makanan diperkirakan masing-masing akan menyumbang $9 miliar terhadap ekonomi digital.

Urutan terakhir adalah sektor media online, yang diperkirakan memberikan kontribusi sekitar 8 miliar USD terhadap perekonomian digital Indonesia.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Saluran WA