Bisnis.com, Jakarta – Menurut ekonom Bank DBS, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5% pada tahun 2024.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 sebesar 5,05%.

Kepala Ekonom Bank DBS Taimur Baig mengatakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 akan terus ditopang terutama oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.

“Kami berasumsi, di dalam negeri, investasi dan konsumsi akan menjadi penggerak utama,” ujarnya.

Menurut Taimur, indikator perdagangan internasional Indonesia akan mengalami tren tertahan, terutama pada permintaan barang. Selain itu, ketegangan geopolitik akan terus menjadi faktor yang mempengaruhi permintaan luar negeri.

Selain itu, belanja pemerintah diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi, belanja pegawai akibat kenaikan gaji ASN, serta belanja perlindungan sosial dan pembangunan infrastruktur.

Sementara itu, Taimur mengingatkan bahwa risiko ketegangan geopolitik akan terus mempengaruhi prospek perekonomian global ke depan, sehingga ketidakpastian kemungkinan akan tetap tinggi.

“Ada banyak risiko geopolitik, perang di Ukraina, Gaza, masalah antara Tiongkok dan AS. Dan risiko ini, menurut saya, tidak akan segera hilang. “Jika semakin parah tentu dapat mempengaruhi harga bahan baku yang lebih tinggi, harga logistik yang lebih tinggi, dan tentunya dapat mempengaruhi sentimen investor baik dari aliran modal, pertumbuhan dan lain-lain,” jelasnya.

Juga Taimur. Dia mengingatkan risiko terhadap stabilitas sektor keuangan dan tingginya suku bunga.

Menurut dia, sistem keuangan dan perekonomian dunia cukup stabil dalam kondisi suku bunga tinggi. 

Namun, hal ini tidak berarti bahwa sistem ini akan tetap berkelanjutan di tahun-tahun mendatang. “Jika inflasi dan suku bunga tidak turun secara substansial, stabilitas keuangan mungkin akan terganggu, bukan saat ini, namun di masa depan,” kata Taimur.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel