Bisnis.com, JAKARTA – Laporan SEA e-Conomy 2024 yang disusun Google, Temasek, dan Bain & Company mencatat, video commerce menjadi salah satu pendorong e-commerce di Indonesia.

Pemasaran video adalah strategi pemasaran yang menggunakan konten video untuk mempromosikan produk dan layanan dalam perdagangan elektronik (e-commerce).

Laporan tersebut menyebutkan bahwa kontribusi bisnis video meningkat hampir 3 kali lipat dalam dua tahun terakhir.

“Kontribusi bisnis video di e-commerce hanya 5% (2022). Tapi kita akhiri 2 tahun, tahun ini kontribusinya sudah 20%,” Direktur Google Indonesia Veronica Utami, Rabu (13/11). /2024).

Veronica mengatakan bahwa video marketing merupakan strategi yang sangat penting bagi semua pelaku bisnis untuk menerapkan strategi bisnis online mereka. 

Veronica melihat fitur live shopping atau video buatan kreator sebagai bagian penting dalam keputusan pembelian pelanggan. 

“Jadi tidak bisa diabaikan lagi, 44% pembeli online kini menggunakan video dalam proses belanja online,” ujarnya.

Oleh karena itu, Veronica melihat bisnis video yang saat ini dilakukan para kreator sebagai strategi para pelaku bisnis untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat.

Oleh karena itu, karena ada user atau pengguna, tentu penting bagi para pelaku bisnis untuk terlibat dengan bantuan para desainer tersebut, kata Veronica.

Dalam laporan yang sama, ekonomi digital Indonesia akan mencapai nilai barang dagangan bruto (GMV) sebesar US$90 miliar pada tahun 2024, naik 13% dari tahun 2023, menjadikannya GMV terbesar di Asia Tenggara.

Sektor e-commerce tetap menjadi kontributor terbesar terhadap ekonomi digital, dengan pertumbuhan GMV sebesar 11% menjadi $65 miliar pada tahun 2024. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel