Bisnis.com, JAKARTA – Dokter timnas Indonesia dr Alfan Eishar menceritakan momen haru Shin Tae-young usai timnas U-23 Indonesia gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Timnas muda Indonesia (U-23) harus mengubur mimpinya mencapai Olimpiade 2024 setelah kalah dari Guinea di laga play-off.
Garuda Muda dikalahkan lewat gol penalti Elias Moriba pada menit ke-29. Kekalahan ini membuat Indonesia kehilangan kesempatan untuk mengikuti Olimpiade di Paris pada tahun 2024.
Situasi emosional tersebut berdampak pada tim U-23 Indonesia yang mengalami kemunduran. Para pemain dan staf pelatih kecewa karena Indonesia tampil cukup baik di Piala Asia AFC U-23 2024.
Bertujuan lolos ke 16 besar, anak asuh Shin Tae Young terus melaju hingga finis di posisi keempat.
Shin Tae-yong, pelatih timnas muda Indonesia hingga usia 23 tahun, pun merasakan kekecewaan. Shin justru menitikkan air mata karena tak kuasa menahan kesedihannya.
Akun Instagram dokter timnas Indonesia Alfan Asihara memperlihatkan momen mengharukan di ruang ganti usai kekalahan dari Guinea.
Sheen memeluk kapten Indonesia U-23 Rizky Reid yang tidak bisa bermain setelah dikeluarkan dari lapangan pada final Piala Asia U-23 2024.
Seluruh pemain Timnas Indonesia U-23 saling berpelukan sebelum semuanya menjabat tangan Shin Tae-yong.
Marah, bergairah, sedih, bahagia menjadi keselarasan kisah hidup. Momen ketika anggota tim pertama kali melihat Pelatih STY [Shin Tae Young] menangis. Ya untuk apa? Atas kesulitan yang mereka lalui bersama. Untuk sepak bola Indonesia,” tulis Dr. Alfan Asyhar di Instagramnya.
Senada, kiper Indonesia U-23 Hernando Ari Sutaryadi juga menyebut Sheen menangis di ruang ganti usai kekalahan dari Guinea.
Ia mengatakan para pemain Garuda Mood hendak keluar saat wasit Francois Letexier memberikan penalti kedua kepada Guinea.
“Itu benar-benar kacau. Mungkin baru pertama kali saya melihat pelatih timnas Indonesia [Shin Tae-yong] menangis. Kami akan keluar saat penalti kedua. Namun anak-anak menunjukkan sikap positif. Sayangnya kami mau tidak mau harus membalas gol tersebut,” kata Hernando Ari seperti dikutip YouTube iNews TV.
Sheen sendiri mendapat kartu merah oleh wasit usai memprotes penalti kedua Guinea.
Protes Sheen berlanjut untuk waktu yang lama. Juru taktik asal Korea Selatan itu menolak naik ke tribun penonton, sehingga pertandingan dihentikan sementara.
Penalti kedua Guinea gagal. Namun Indonesia juga gagal menyamakan kedudukan dan kalah 0:1 dari Guinea.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA