Bisnis.com, Jakarta – Menteri Keuangan Shri Muliani Indrawati berjanji proses transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden terpilih Prabowo Subianto akan berjalan lancar. 

Hal ini disampaikan oleh Bpk. Mulani Indrawati kepada investor dan investor pada konferensi Fitch on Indonesia pada Rabu (15/5/2024). 

“Pada masa transisi yang sangat unik di Indonesia ini, pemerintahan akan berakhir pada tanggal 20 Oktober 2024 dan pemerintahan baru akan dimulai pada saat itu. Namun anggaran untuk pemerintahan berikutnya sedang disiapkan oleh pemerintah yang hadir,” jelas Bapak Muliani. . . . 

Ia mengatakan, masa transisi pemerintahan dirancang sedemikian rupa sehingga ia meminta pihak lain bisa bekerja sama antara pemerintahan baru dan pemerintahan lama.

Tn. Muliani mengatakan timnya akan terus berkomunikasi dan tentunya pekerjaan akan terus berlanjut dari sisi politik. Saat ini, dari sudut pandang ekonomi, khususnya dalam hal perencanaan keuangan, pemerintah saat ini akan mempersiapkan diri sesuai dengan perubahan anggaran yang ditetapkan undang-undang.

Menurutnya, proses transisi pemerintahan Indonesia sudah teruji pada pemilu-pemilu sebelumnya, seperti dari Presiden Megawati ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemudian dari Presiden SBY ke Presiden Jokowi pada pemilu kedua. Masa jabatan kedua jatuh ke tangan Presiden Jokowi dan kini Presiden Prabo.

“Kita mempunyai proses transisi yang sangat mudah untuk dikelola dan dipahami. Hal ini sangat penting untuk diwaspadai karena bahkan beberapa negara demokrasi, bahkan negara demokrasi yang sudah sangat tua, bisa bersikap netral dalam transisi ini,” ujarnya. 

Melihat ini, Pak. Muliani rekomendasi kebijakan yang paling penting bagi Indonesia adalah investasi pada sumber daya manusia, penciptaan nilai tambah, investasi infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, dan membangun bisnis yang lebih baik, lebih tepat lagi.

Dipaparkan pula dalam berbagai acara internasional, lanjutnya, Indonesia menunjukkan kepemimpinan dalam hal investasi antara prioritas nasional, internal, dan program serta kerja RI pada konferensi regional dan internasional.

“Kita tahu Indonesia tidak bisa hidup terisolasi, tidak ada negara, tidak ada masyarakat yang bisa hidup sendiri, oleh karena itu kami selalu mengupayakan bahasa gotong royong dan gotong royong,” jelasnya. 

Shri Muliani mengatakan, sangat penting, apalagi di saat perekonomian dan politik dunia sedang terdisrupsi, suara kolaborasi dan kerja sama menjadi sangat penting.

Sebagai negara besar yang menganut sistem demokrasi, Muliani mengakui salah satu hal yang membuat Indonesia ingin berekspresi adalah karena kesesuaiannya dengan sistem hukum.

“Terakhir, saya ingin sampaikan bahwa komitmen Indonesia terhadap perubahan iklim tidak goyah atau semakin kuat,” ujarnya. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel