Business.com, Jakarta – Perubahan iklim sedang melanda banyak negara. Perubahan ini mempengaruhi suhu dan iklim. Akibatnya, badai atau kekeringan melanda negara tersebut dan banyak orang kehilangan nyawa.
Namun perubahan iklim juga menimbulkan berbagai penyakit
Berdasarkan pengamatan NOAA, suhu global meningkat sebesar 1,27 derajat Celcius pada bulan Januari sehingga menyebabkan suhu tertinggi di Bumi atau El Nio. Kondisi tersebut diperkirakan akan berubah menjadi La Nina pada Juni-Agustus 2024
Menurut Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG) Indonesia, tercatat suhu rata-rata mencapai 27,4 derajat Celcius pada Februari 2024, lebih tinggi 0,9 derajat dibandingkan suhu normal. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 1981
Namun suhu udara di Makassar mengalami penurunan sebesar 0,6 derajat Celcius dibandingkan dengan suhu di Kalimantan yang meningkat sebesar 2 derajat Celcius.
Akibat pembakaran bahan bakar fosil, penggundulan hutan, dan proses industri yang tidak berkelanjutan, konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer telah mempercepat perubahan iklim pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, kata Bikorita, situs utama BMKG. , dilansir Selasa (14/5/2024).
Selain berdampak pada lingkungan, perubahan iklim juga membawa berbagai penyakit yang menyerang kesehatan manusia. Dalam kebanyakan kasus, banyak orang meninggal karena penyakit ini, apalagi jika metabolisme tubuh tidak cukup kuat untuk melawan bakteri atau penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Akibat perubahan iklim penyakit-penyakit berikut dapat terjadi 1. Demam berdarah
Gelombang panas akibat perubahan iklim menyebabkan jentik-jentik nyamuk memiliki suhu yang lebih hangat sehingga memungkinkan mereka untuk menetas. Hingga 1 Maret, tercatat 164 kasus demam berdarah di Indonesia dan 124 kematian.
Demam berdarah merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini biasanya hidup di air atau di daerah lembab. Nyamuk Aedes aegypti membawa virus demam berdarah yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan menimbulkan gangguan kesehatan.
DBD akan menimbulkan gejala demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, lemas, kehilangan nafsu makan, sakit tenggorokan dan kemungkinan kematian. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan 3M (menghentikan saluran air, mendaur ulang bahan-bahan yang tidak terpakai, dan membuang air).
Gangguan pernafasan disebabkan oleh polusi yang berlebihan pada paru-paru sehingga sulit dan nyeri saat bernafas saat cuaca panas. Pada awalnya, tubuh merespons dengan batuk untuk mengeluarkan zat asing dari sistem pernapasan yang menyebabkan peradangan pada sistem pernapasan
Penyakit ini meningkat pada penderita asma, ketika dada terasa sesak saat bernapas. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan masker untuk mencegah terhirupnya polutan pada udara pernapasan saat terjadi perubahan cuaca. 3. Radang paru-paru
Pneumonia adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Pemanasan global mempunyai kekuatan melemahkan sistem imun tubuh sehingga memudahkan bakteri dan jamur masuk ke dalam tubuh. Tindakan pengobatan pneumonia termasuk operasi drainase, berhenti merokok, vaksinasi, dan sering mencuci tangan dianjurkan untuk mencegah pneumonia.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel