Bisnis.com, Jakarta – PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) mengumumkan akuisisi 25,60 juta saham 29Metals Ltd., perusahaan pertambangan tembaga yang berbasis di Australia.

Direktur Delta Dunia Makmur Ivan Fuad Salim mengungkapkan, saham tersebut dibeli oleh anak usaha BUMA, BUMA Australian Pty. Ltd (BUMA AU) dan Bukit Makmur Mandiri Uttama Pte. Ltd (BUMA SG) Bursa Efek Australia (ASX).

“BUMA AU dan BUMA SG telah mengakuisisi 29Metals secara bertahap sebanyak 35.605.128 saham di Australian Stock Exchange (ASX) atau setara dengan 5,07% dari total saham yang diterbitkan 29Metals,” kata Ivan, Kamis. (8/8/2024)

Kepemilikan DOID di 29Metals dijelaskan oleh BUMA SG sebanyak 27,62 juta saham (3,94%) dan BUMA AU sebanyak 7,98 juta saham (1,14%).

Evan mengatakan transaksi saham tersebut merupakan upaya perseroan untuk terus melakukan diversifikasi produk dan mempercepat strategi Grup DOID menuju transisi energi global.

Ia juga menegaskan, peristiwa pembelian saham tersebut bukan merupakan transaksi anak perusahaan dan tidak akan berdampak material terhadap kelangsungan usaha DOID.

“Tidak ada dampak material terhadap operasional, hukum, posisi keuangan, atau kelangsungan usaha perusahaan,” tutupnya.

Sekadar informasi, 29Metals adalah perusahaan pertambangan terdaftar di ASX yang berbasis di Melbourne, Australia yang memproduksi tembaga dan logam mulia lainnya.

Dua aset produksi jangka panjang utamanya adalah Golden Grove di Australia Barat (menghasilkan tembaga, seng, emas dan perak) dan Makara Copper di Queensland (menghasilkan tembaga dan perak).

29 Logam Terbatas. Ia juga memiliki portofolio proyek eksplorasi di Redhill, Chile, produsen tembaga terbesar di dunia.

Memacu Diversifikasi

Dalam laporan bisnis sebelumnya, Direktur Delta Dunia Makmur Ivan Fuad Salim menjelaskan pihaknya membuka peluang pembelian tambang baru dengan beberapa kriteria seiring dengan tujuan diversifikasi usaha pada tahun 2028.

Komitmen DOID untuk mengurangi porsi pendapatan batubara termal hingga 50% pada tahun 2028 juga akan diperhitungkan. 

“Porsi thermal input [dari batu bara] harusnya 50% pada tahun 2028. Jadi setiap investasi akuisisi harus membuktikan mendukung tujuan tersebut,” kata Ivan saat berkunjung ke Business Indonesia, Jumat (12/07/2024).

Seperti diketahui, DOID melalui anak usahanya telah menyelesaikan akuisisi tambang antrasit Amerika. 

Akuisisi ini memastikan DOID memiliki empat tambang antrasit ultra high grade (UHG) di Pennsylvania, AS. Jadi akuisisi ini akan memungkinkan DOID untuk memenuhi permintaan antrasit UHG di masa depan. 

Akuisisi ini diharapkan dapat menambah pendapatan DOID, dengan pendapatan tambahan diperkirakan mencapai $120 juta hingga $130 juta per tahun dari tahun 2024 hingga 2028.

Selain itu, akuisisi ini akan meningkatkan diversifikasi pendapatan DOID secara signifikan dengan meningkatkan pangsa pendapatan batubara non-termal dari 19% pada tahun 2023 menjadi 28% pada tahun 2024. Langkah ini sejalan dengan strategi DOID untuk mengurangi ketergantungan terhadap batubara termal. 

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Saluran WA