Bisnis.com, Jakarta – Harga emas global naik tipis pada Rabu (20/6/2024) setelah data yang menunjukkan kepercayaan terhadap perekonomian AS meningkatkan harapan setidaknya satu kali penurunan suku bunga pada tahun ini.

Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi 2.330,23 dolar AS per ounce. Penjualan ritel AS meningkat pada bulan Mei dan sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, data pada hari Selasa menunjukkan aktivitas ekonomi melambat pada kuartal kedua.

Hal ini sedikit meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan September menjadi 67% dari 61% pada hari sebelumnya, menurut alat CME FedWatch.

“Pendorong utama harga emas masih berupa ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter The Fed dan harga yang meningkat, namun pergerakannya sangat lemah karena pasar menunggu berita yang lebih signifikan,” kata Ricardo Evangelista, analis senior di ActivTrades. Evangelista, Analis Senior di ActivTrades.

Suku bunga rendah mengurangi kemungkinan kepemilikan yang tidak menguntungkan.

“Ekspektasi pasar menunjukkan setidaknya satu kali penurunan suku bunga lagi dari The Fed. Posisi ini tetap tidak berubah dalam nilai dolar. Pembelian pemerintah (emas) juga tetap stabil. Oleh karena itu, kecuali ada perubahan signifikan dalam situasi ini, harga diperkirakan akan terus mendukung di atas 2,300 USD,” kata Evangelista. .

Emas naik 1,3 persen pada hari Jumat karena inflasi AS mereda di tengah aksi jual saham-saham Eropa dan saham-saham Perancis yang dilanda gejolak politik.

Ketidakpastian politik di Eropa bisa menjadi hal yang positif, begitu pula pemilu di Perancis dan Inggris, kata analis pasar uang Kinesis Carlo Alberto de Casa.

Namun, fokus yang paling penting adalah pada data klaim pengangguran mingguan AS pada hari Kamis dan PMI awal pada hari Jumat.

Perak di pasar spot naik 0,6% menjadi $29,69 per ounce, platinum naik 0,8% menjadi $977,49 dan paladium naik 2,1% menjadi $905,51.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel