Bisnis.com, Jakarta – PT Bank HSBC Indonesia mengungkapkan jumlah dana yang dikelola nasabah affluent perseroan melebihi Rp 10 triliun pada kuartal III/2024.

Sumirat Gandapraja, Head of Network Sales and Distribution di Indonesia, mengatakan angka tersebut berasal dari segmen pelanggan affluent dan telah tumbuh dua digit hingga bulan kesembilan tahun ini.

“Dana pengelolaan kekayaan kita sendiri sudah lebih dari Rp 10 triliun,” ujarnya kepada wartawan di HSBC Learning Center, Jakarta Selatan, Kamis (7/11/2024).

Lebih lanjut dia menjelaskan, HSBC Indonesia memiliki 72.000 nasabah inti pada periode yang sama.

Meski tak merinci kinerja perseroan, Sumirath menilai pertumbuhan bisnis pengelolaan kekayaan tahun ini lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dia mengatakan telah terjadi pertumbuhan dua digit baik AUM maupun pendapatan perbankan dari lini ini. Pertumbuhan tersebut dinilai melebihi target yang diberikan perseroan pada akhir tahun ini.

Oleh karena itu, ia meyakini HSBC Indonesia masih menjadi pemain utama dalam bisnis yang ditangani oleh nasabah kelas atas tanah air.

“Kami fokus pada nasabah dengan menyediakan layanan solusi keuangan yang lengkap dan nasabah merasa aman sehingga lebih banyak berinvestasi di HSBC,” ujarnya.

Sedangkan berdasarkan laporan keuangannya, HSBC Indonesia menghimpun dana pihak ketiga atau DPK sebesar Rp 87,88 triliun pada Semester I/2024.

Jumlah tersebut meliputi giro senilai Rp37,42 triliun, tabungan senilai Rp14,28 triliun, dan deposito senilai Rp36,18 triliun.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel