Bisnis.com, JAKARTA – Bank Mandiri mulai memasang Reverse Vending Machines (RVMs) atau mesin penukaran botol plastik di beberapa ruang operasinya sebagai upaya mengurangi sampah plastik. Dengan langkah tersebut, ruang kantor Bank Mandiri telah tersebar di empat lokasi utama Bank Mandiri yaitu Sentra Mandiri, Plaza Mandiri, Menara Mandiri dan Universitas Mandiri sejak mulai beroperasi pada Desember 2023. Daan. Di mana pun. Alexandra Askandar, Deputy General Manager Bank Mandiri, menjelaskan mesin RVM ini dilengkapi dengan layar sentuh interaktif untuk memudahkan pengguna dalam menggunakannya. Pengguna cukup memasukkan botol plastik bekas ke dalam mesin RVM. Mesin mendeteksi jenis produk yang sedang diproses dan memberikan nilai tukar kepada pengguna dalam bentuk poin kredit. Poin tersebut dapat ditukarkan dengan hadiah seperti tas belanja atau kerajinan tangan dari botol plastik daur ulang. Pada suatu malam di bulan Juni 2024, mesin RVM Bank Mandiri mampu mengumpulkan lebih dari 30 botol plastik dan mencatat 4.679 transaksi. 3.000 unit dengan berat mencapai 566,7 kg. Transaksi ini diikuti 473 orang dan total terkirim 1,6 juta poin.

Setiap botol plastik yang dimasukkan ke dalam mesin RVM memberikan pengguna dua reward berupa poin Plasticpay dan poin Livin’. Nilai tukar satu botol plastik setara dengan 56 poin Plastic Pay dan 1 poin Livin’. Botol plastik yang umumnya berbahan polietilen tereftalat (PET) banyak ditemukan pada kemasan minuman ringan, air kemasan, susu, dan jus buah. Dan minuman olahraga. PET adalah jenis plastik dengan label kode #1 yang sering tercetak di atau dekat bagian bawah botol dan wadah, dan Alexandra mengatakan sampah plastik berkontribusi terhadap peningkatan emisi karbon. Hal ini dapat diselesaikan melalui kerjasama dengan berbagai pihak. Bank Mandiri mewujudkan kemitraan ini dengan menunjuk pihak ketiga untuk pengadaan dan pengelolaan mesin RVM. “Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri, namun membutuhkan peran serta banyak pihak, terutama anak perusahaan kami. Kami melihat RVM sebagai perkembangan luar biasa yang harus didukung bersama.” kata Alexandra. Procurement RVM telah berkolaborasi dengan PT Plasticpay Teknologi Daurulang (Plasticpay) untuk menunjukkan tren positif dan dampak sosial. Saat ini tercatat ada 480 komunitas yang melakukan perubahan perilaku memilah sampah botol plastik.

Selain itu, 32.310 botol plastik seberat 604,35 kg dikumpulkan dan digunakan kembali di area seluas 43,95 meter persegi. Sebanyak 3.199.482 gram emisi CO2 berhasil diturunkan, tambah Alexandra. Ia menambahkan, pengelolaan sampah akan menjadi masalah besar jika tidak dilaksanakan secara efektif. Sampah yang tidak dikelola dengan baik berpotensi mencemari lingkungan dan merugikan kesehatan masyarakat.

Program daur ulang sampah operasional yang dilakukan perusahaan menunjukkan komitmen Bank Mandiri terhadap praktik keberlanjutan. Mesin RVM dipandang memiliki peran dalam menciptakan lingkungan kerja tanpa emisi di masa depan. “Bank Mandiri menyadari bahwa pengelolaan sampah yang efektif dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan mencerminkan nilai berkelanjutan bagi perusahaan dan masyarakat,” tambahnya. Berdasarkan data Bank Alexandra Mandiri, kesepakatan RVM hingga Juni 2024 setara dengan penghematan lahan seluas 478,82m2 dan penurunan emisi karbon sebesar 3 juta gram CO2.

Langkah ini sejalan dengan target Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengurangi limbah produsen sebesar 30% pada tahun 2029. Hal ini juga mendukung tujuan Bank Mandiri untuk mencapai emisi net zero pada tahun 2030 dan visi emisi netto Indonesia pada tahun 2060 atau lebih awal,” kata Alexandra. “Kami yakin RVM ini akan menjadi kombinasi positif bagi Mandiri dan Mandiri menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dan rendah emisi karbon,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.