Bisnis.com, JAKARTA – Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan Gedung Negara, Jakarta, pada Kamis 24/10/2019. 2024).

Ketua KSPI dan Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, dalam demonstrasi buruh akan membawa dua tuntutan, yakni kenaikan upah minimum tahun 2025 atau UMP sebesar 8%-10% dan penghapusan UU. undang-undang penciptaan lapangan kerja. khususnya kelompok kerja dan perlindungan petani.

Kenaikan [UMP] ini sangat beralasan, mengingat dalam lima tahun terakhir hampir tidak ada kenaikan upah pekerja, kata Said dalam keterangannya, yang dikutip Selasa (22/10/2024).

Dalam dua tahun terakhir, kata Said, kenaikan upah pekerja hanya sebesar 1,58%. Nilai nominal tersebut lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi yang sebesar 2,8%. Artinya, kata dia, pekerja merugi hingga 1,3% per bulan.

Selain mendesak pemerintah menaikkan upah minimum, buruh juga mendesak pemerintah mencabut undang-undang yang mengatur penciptaan lapangan kerja, khususnya serikat pekerja dan perlindungan petani.

Said menilai undang-undang tersebut sangat merugikan buruh dan petani karena memberikan keleluasaan bagi pengusaha untuk menerapkan kebijakan yang merugikan buruh.

“Ini mencakup kesempatan kerja yang maksimal dan perlindungan kesejahteraan yang minimal,” ujarnya.

Sedangkan acara akan dimulai pada Kamis (24/10/2024) pukul 10.00 WIB. Musim acara akan bertemu di Patung Kuda dan Balai Kota Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Pergerakan tidak akan berhenti pada 24 Oktober 2024. Dikatakan mulai tanggal 25-31 Oktober 2024 akan dilakukan pergerakan berkelanjutan di 350 provinsi/kota dan 38 daerah dengan tujuan penindakan terkait jabatan gubernur atau wali kota. dalam urutan yang sama.

Jika tuntutan tersebut tidak mendapat respon positif dari pemerintah, maka para buruh berencana akan melakukan mogok kerja nasional mulai tanggal 12 November 2024. Diperkirakan akan hadir 5 juta buruh dari 15.000 perusahaan di seluruh Indonesia.

“Jika pemerintah tidak mau mendengarkan suara buruh, kami siap menghentikan produksi di seluruh Indonesia.” “Pemogokan nasional adalah langkah terakhir yang perlu kita ambil,” katanya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel