Bisnis.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan mendatangkan 66 perusahaan baru di bursa pada tahun 2025. Pelaku pasar berharap bursa dapat meningkatkan kualitas IPO.

Pengamat Pasar Modal Tegu Hidayat mengatakan banyaknya target IPO menunjukkan bursa masih mengutamakan kuantitas dibandingkan kualitas. Menurut Teguh, jumlah IPO di bursa terus meningkat, namun belakangan banyak perusahaan yang menghadapi kendala.

“Apakah harganya turun, apakah perusahaannya sedang dalam PKPU atau yang lainnya. Jadi sebenarnya kalau IPO 66 orang, masih banyak,” kata Teguh, Rabu (23/10/2024).

Teguh juga mengatakan, ada 79 perusahaan yang akan melakukan IPO pada 2023. Menurut dia, banyaknya IPO menyebabkan pasar saham mundur karena banyak harga saham IPO yang turun dan investasi investor hilang.

Sejalan dengan itu, Teguh berpesan agar Bursa fokus pada kualitas, bukan kuantitas. Dia juga mengatakan bahwa akibat dari fokus pertukaran pada kualitas adalah kurangnya kepuasan di masa lalu.

Katanya, “Iya, kenapa kita tidak coba dulu? Artinya perusahaan sedang mengalami masalah dengan proses IPO saat ini.”

Teguh meyakini jika bursa fokus pada peningkatan kualitas IPO, maka menurutnya tidak akan ada masalah meski jumlah IPO menurun pada tahun 2025, sehingga permasalahan kualitas IPO dapat teratasi.

Dia mengatakan, IPO yang sukses akan membuat bisnis di pasar modal Tanah Air tetap ramai.

“Misalnya IPO fokus pada kualitas, bukan kuantitas, dan pada saat yang sama ada reformasi agar tidak banyak masalah, otomatis nilai transaksinya meningkat,” ujarnya.

Sebagai informasi, BEI menargetkan penyusunan daftar rencana baru pada tahun 2025 yakni sebanyak 407 rencana baru dengan daftar 66 saham. Target pencatatan saham baru akan bertambah menjadi 62 saham pada tahun 2024.

Kalau kita lihat tahun sebelumnya sampai 2024, targetnya 340 rencana baru dengan 62 saham. Kalau kita lihat pencapaiannya sampai Oktober, ada 467 rencana baru dengan 36 saham, kata Iman Rachman, Ketua Bursa Efek Indonesia. . .

Saat ini, hingga 18 Oktober 2024, Iman menyebut ada 25 perusahaan yang masuk dalam pipeline IPO bursa. 

Penafian: Tujuan artikel ini bukan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel