Bisnis.com, Jakarta – Dua perusahaan konstruksi milik negara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) semakin meningkatkan nilai kontrak baru yang diberikan kepada perusahaan hingga Mei 2023.

Baru-baru ini, Sekretaris Perusahaan ADHI Rozi Sparta mengatakan perseroan menandatangani kontrak baru senilai Rp 9,4 triliun yang akan berakhir pada 31 Mei 2024. .

Rozi menambahkan, 50% kontrak baru yang diberikan pada Mei 2024 akan berasal dari proyek teknik sipil, 35% dari sumber daya air, dan sisanya dari jalan dan jembatan, real estate, manufaktur, dan EPC.

Rozi dalam keterangan resmi, Rabu (6 Desember 2024) mengatakan, “Sementara jika dilihat dari sumber pendanaannya, berasal dari pemerintah, 70% dana swasta, dan 20% dana BUMN dan lainnya. “

Dilihat dari status proyeknya, kontrak yang diberikan ADHI pada Mei 2024 sebagian besar merupakan proyek di Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN), antara lain pembangunan Istana Wakil Presiden, Jembatan Pulau Parang bentang pendek tahap kedua, dan pembangunan Jembatan Pulau Parang bentang pendek tahap kedua. fase perumahan pekerja konstruksi. dan gedung asrama PSSI. fasilitas.

Sedangkan PT PP (Persero) Tbk. Pada Mei 2024, nilai kontrak baru PTPP sebesar Rp8,9 triliun.

Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan proyek yang dibiayai pemerintah mendominasi perolehan kontrak baru sebesar 53,02%, disusul BUMN sebesar 32,49%, dan swasta sebesar 14,49%.

Sementara itu, kontrak baru terbanyak terjadi pada industri jalan dan jembatan 55,06%, industri konstruksi 39,30%, pelabuhan 3,84%, industri 1,09%, industri migas 0,53%, dan pembangkit listrik. 0 ,18%.

Bakhtiar merinci, hasil kontrak baru PTPP pada Mei berasal dari proyek perbaikan jalan senilai Rp732 miliar di ibu kota negara kepulauan, KIPP, Kawasan Perumahan Bagian Barat, dan proyek pembangunan kompleks akomodasi kawasan pelabuhan bebas senilai Rp326 miliar. serta kontrak baru yang diperoleh. Rp 1,36 triliun dari anak perusahaan.

“PTPP terus memperkuat komitmennya untuk menyelesaikan dan mendukung pembangunan infrastruktur, termasuk proyek-proyek di Kawasan Ibu Kota Negara (IKN). PTPP telah berhasil menyelesaikan beberapa proyek di wilayah IKN dengan progres 100%, yaitu Proyek Persiapan KIPP Tahap 1 Tujuh Tahun Bakhtiyar Berdasarkan keterangan resmi tertanggal 6 September 2024, KIPP sedang mempersiapkan proyek tahap kedua, yaitu “Proyek Terminal Logistik IKN dan Proyek Poros Nasional Barat tahap pertama”.

Pada saat yang sama, tingkat pembangunan Istana Negara dan Ballroom Istana Kepresidenan mencapai 69,4%, lebih tinggi 1,3% dari target kemajuan yang direncanakan. Selain itu, proyek Istana Kepresidenan juga mengalami kemajuan positif, progresnya telah selesai sebesar 89,9%, melebihi target yang direncanakan sebesar 0,7%.

“Dengan penandatanganan kontrak baru yang akan jatuh tempo pada bulan Mei, kami semakin optimis akan mencapai tujuan kami pada tahun 2024. PTPP tetap berkomitmen mendukung pemerintah dalam pelaksanaan proyek-proyek strategis nasional, terutama yang akan mulai beroperasi pada akhir tahun ini.” Yael menyimpulkannya.

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel