Bisnis.com, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi meyakini rata-rata kecepatan internet di Indonesia bisa mencapai 100 Mbps di masa Kabinet Raka Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Sebagai informasi, Prabowo Subianto dan Gibran Rakaboming Raka akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029 pada 20 Oktober 2024 menggantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Menteri Budi mengatakan, pemerintah menargetkan kecepatan internet rata-rata 100 Mbps dalam empat hingga lima tahun ke depan.

“Iya [itu terjadi pada masa pemerintahan Prabowo-Jabran], sebenarnya dalam empat sampai lima tahun ke depan kita harus menargetkan 100 Mbps,” kata Bodi usai pertemuan saat workshop dengan Menteri Komunikasi dan Informatika di Menara Kaden. , Jakarta, Kamis (10-3-2024).

Budi optimistis angka tersebut akan tercapai pada masa pemerintahan Prabowo-Jabran. Ia juga mengatakan pemerintah terus menargetkan rata-rata kecepatan internet di Indonesia mencapai 100 Mbps dalam empat hingga lima tahun ke depan.

Di sisi lain, kecepatan internet Indonesia yang hanya 25 Mbps, tertinggal jauh dari China yang bisa mencapai 160 Mbps. Namun, Budi mengatakan rata-rata kecepatan internet di Indonesia meningkat 10 kali lipat dibandingkan tahun 2014 yang hanya 2,5 Mbps.

Lebih lanjut, Bodi mengatakan, terjadi peningkatan komunikasi pada dekade pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari tahun 2014-2024.

Bodi menilai Presiden Jokowi telah memfasilitasi dunia usaha dan berupaya mengembangkan sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia.

Menurut catatan Buddy, upaya peningkatan sinyal dan jangkauan internet telah dilakukan pemerintah selama satu dekade terakhir.

Pada tahun 2014, Budi menyebutkan penetrasi Internet di Indonesia hanya 88,1 juta orang. Sepuluh tahun kemudian, akses internet telah mencapai 221,5 juta orang atau hampir 80% masyarakat Indonesia pada tahun 2024, menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2024.

“Dirjen saya bilang, ‘Pak Menteri hampir 100%’ karena kalau sudah 80%, begitu juga untuk anak-anak dan ibu-ibu yang sudah lanjut usia, internet tidak perlu. Kalau balita juga tidak perlu , hanya saja lansia digital masih membutuhkan [Internet],” ujarnya.

Data dari Speedtest Global Index menunjukkan bahwa Indonesia akan menempati peringkat ke-83 dalam rata-rata kecepatan internet seluler pada Agustus 2024. Posisi tersebut merupakan langkah mundur dari bulan lalu.

Di sana, kecepatan download internet di Indonesia mencapai 29,40 Mbps dengan upload 13,63 Mbps dan latensi 24 ms.

Di sisi lain, jika melihat rata-rata kecepatan internet fixed broadband, Indonesia berada di peringkat 119, atau dua level dibandingkan bulan lalu.

Pada Agustus 2024, rata-rata kecepatan unduh internet fixed broadband di Indonesia mencapai 32,06 Mbps, dengan kecepatan unggah 19,37 Mbps dan latensi 8 ms.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel