Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan segera menjalin kerja sama dengan Japan Airlines atau JAL dalam bentuk joint venture.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, kerja sama proyek tersebut nantinya akan dilakukan pada rute yang dioperasikan kedua maskapai tersebut, salah satunya Jakarta-Tokyo.

Irfan mengatakan, proyek kerja sama dengan Japan Airlines ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan bagi penumpang Garuda Indonesia. Dengan proyek bersama ini, penumpang juga berkesempatan untuk terbang pada rute penghubung kedua perusahaan.

Ia menambahkan, kerja sama yang lebih kuat dengan maskapai Jepang diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Irfan mengatakan, saat ini kedua belah pihak sedang mendiskusikan aspek teknis kerja sama tersebut.

Ia juga menegaskan, kerjasama ini tidak akan menghasilkan gedung baru atau PT. Kolaborasi antara GIAA dan Japan Airlines diharapkan selesai pada akhir tahun 2024, menurut Irfan.

Irfan menjelaskan di Jakarta, Rabu (31/7/2024): “Rencananya di akhir tahun 2024. Kami berharap ini bisa memberikan pilihan bagi penumpang tanpa harus menunggu Garuda menambah pesawat atau pesawat lain.”

Sementara menurut laporan Nikkei Asia pada Rabu (31/7/2024), penguatan hubungan bisnis GIAA dan Japan Airlines akan dilakukan dengan menjalin perjanjian bagi hasil untuk menghasilkan lebih banyak uang melalui berbagai cara.

Japan Airlines dan Garuda Indonesia menandatangani perjanjian berbagi mulai tahun 2018. Kedua pihak dikatakan akan mengoordinasikan jadwal dan tarif, sehingga memberikan akses yang lebih baik bagi penumpang.

Dalam industri penerbangan, usaha patungan mengharuskan biaya dibagi dalam beberapa cara, termasuk dalam perusahaan yang sama. Produsen bekerja sama dan menjual produk.

Kerja sama kedua maskapai ini akan mencakup penerbangan internasional kedua negara serta penerbangan lanjutan domestik. Kolaborasi ini diperkirakan akan dimulai pada Maret 2025, namun masih menunggu persetujuan resmi.

Dengan kerja sama ini, pangsa pasar Japan Airlines di Jepang dan India akan mencapai 30%, termasuk penerbangan lanjutan.

Sebelumnya, Garuda Indonesia juga menyoroti kemitraan bisnisnya dengan Singapore Airlines. Salah satu keterkaitan kedua maskapai ini adalah bagi hasil.

Irfan menjelaskan, pembagian biaya akan dilakukan setelah rute yang digunakan kedua maskapai tersebut, seperti Jakarta-Singapura, Surabaya-Singapura, dan Bali-Singapura.

Selain itu, kedua belah pihak juga akan memanfaatkan kekuatan dan hubungan masing-masing perusahaan antara Indonesia dan Singapura. Oleh karena itu, penumpang mempunyai akses terhadap waktu penerbangan dan tarif kompetitif yang ditawarkan oleh kedua maskapai.

Lihat informasi dan artikel lebih lanjut di website Google dan WA Channel