Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Penanaman Modal/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan bisnis tersebut bisa mencapai lebih dari Rp 1.200 triliun pada akhir September 2024 atau kuartal III 2024.

Wakil Menteri Investasi Yuliot Tanjung/Wakil Kepala BKPM mengatakan porsinya akan mencapai 50,3% dari total target investasi tahun ini sebesar Rp 1.650 triliun pada paruh pertama tahun 2024.

“Januari sampai Juni sudah 50,3%, kita harapkan setidaknya bisa mencapai lebih dari tiga perempat [Rp1.650 triliun atau sekitar Rp1.237 triliun] pada kuartal III 2024,” ujarnya.

Sayangnya, Yuliot tidak merinci berapa potensi investasi yang diharapkan dalam waktu dekat. Dia juga belum memastikan berapa besaran investasi yang direncanakan pada tahun ini.

I/2024. Pada semester pertama tahun ini, Kementerian Investasi/BKPM melaporkan realisasi remitansi di Indonesia mencapai Rp 829,9 triliun.

Capaian tersebut setara dengan 67% dari nilai target Renstra sebesar Rp1.239,3 triliun yang juga mencapai 50,3% dari target Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp1.650 triliun.

Khususnya persepsi uang hasil Penanaman Modal Asing (PMA) yang disuntikkan pada 1/2024. setengah tahun mencapai Rp 421,7 triliun, meningkat 16,1% tahun. Sementara itu, produksi uang dalam negeri (PMDN) lebih rendah yaitu Rp 408,2 triliun atau 29,4% y/y.

Secara sektoral, kinerja investasi terbesar terdapat pada sektor industri bahan baku logam, barang logam, bukan mesin dan peralatannya dengan nilai Rp122,2 triliun, disusul sektor pengangkutan, penyimpanan, dan telekomunikasi Rp89,2 triliun, pertambangan. sektor dengan Rp 87,9 triliun. triliun 

Sedangkan 1/2024. berdasarkan investasi yang dilakukan pada semester pertama tahun ini, total angkatan kerja yang bekerja mencapai 1,22 juta orang.

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel