Bisnis.com, JAKARTA – Harga Bitcoin melemah untuk sesi keempat berturut-turut menyusul aksi jual kripto yang lebih luas. Nilai tukar Itcoin berbeda dengan nilai tukar tertinggi di dunia saat ini. 

Aset digital Bitcoin turun 5,6%, mencapai level terendah sejak Februari 2024, dan diperdagangkan sekitar US$55.500 pada pukul 11:20. Waktu Singapura atau 10.20 WIB. Koin yang lebih kecil seperti Ether dan XRP mengalami kerugian lebih besar, beberapa melebihi 10%.

Sedangkan berdasarkan data CoinMarketCap pada pukul 11.21 WIB, aset digital ini berada di level US$54.057,32 pada Jumat (5/7/2024). 

Spekulan kripto menghadapi sejumlah tantangan, termasuk menurunnya permintaan ETF Bitcoin di Amerika Serikat (AS), tanda-tanda bahwa pemerintah akan membuang token yang disita, dan dampak perubahan politik AS yang sulit ditentukan. 

Selain itu, pengontrol pertukaran Mt. Gox gagal mengembalikan Bitcoin kepada kreditor secara bertahap. Para ahli tidak yakin berapa banyak hasil penjualan senilai $8 miliar yang akan dihasilkan. Menurut Arkham Intelligence, dompet yang ditautkan ke Mt. Gox memindahkan token senilai $2,7 miliar pada hari Jumat (5/7).  

Sementara itu, indeks dunia MSCI Inc. mendekati level tertinggi dan korelasi 30 hari antara Bitcoin dan indeks turun secara signifikan. 

Head of Trading OSL SG Pte., Stefan von Haenisch menyatakan pasar kripto saat ini sedang sepi. 

“Kebanyakan berita yang tersebar sekarang, misalnya penjualan Mount Gox, lebih bersifat bearish,” jelasnya, seperti dilansir Bloomberg, Jumat (5/7/2024). 

Ia mengatakan bahwa pasar kripto memerlukan catatan yang lebih serius mengenai kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed). Menurutnya, penurunan suku bunga satu hingga dua kali, seiring dengan perluasan neraca The Fed adalah dua faktor utama yang dinantikan oleh kripto. 

Investor kini menunggu rilis data ketenagakerjaan AS pada Jumat ini (5/7) untuk mendapatkan petunjuk terbaru mengenai ekspektasi kebijakan The Fed. Laporan ekonomi yang lemah baru-baru ini akan memperkuat pandangan The Fed mengenai pelonggaran peraturan moneter dalam beberapa bulan mendatang. 

Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar US$73.798 pada Maret 2024 karena permintaan yang kuat untuk ETF Bitcoin AS yang baru saja diluncurkan. Namun, penurunan arus masuk menyebabkan harga Bitcoin turun dan berdampak pada pasar aset digital lainnya.

Persetujuan untuk ETF AS pertama untuk token Ether masih tertunda, tetapi minat terhadap produk tersebut dapat berubah jika penjualan kripto berlanjut.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA