Bisnis.com, BATAM – Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto meminta pelaku usaha pendukung kegiatan hulu migas di Tanah Air laporkan semangat pelaku usaha di China agar daya saing inklusi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) semakin menguat.

Dwi mengaku masih mendengar banyak keluhan mengenai terhambatnya pasokan dan harga produk lokal yang tidak mampu bersaing dengan barang dan jasa impor.

“Tolong miliki semangat yang sama seperti di Tiongkok. Pertama, Anda dapat mengimpor Kemudian mengunduh. Kalau begitu lakukan sendiri Kami tidak nyaman mewakili Itu bukan kemampuan nasional,” kata Dwi pada pembukaan Pra-IOG Supply Chain Management di Batam, Rabu (7/3/2024).

Dwi mengatakan, baru-baru ini industri hulu migas mengeluhkan keterlambatan pengiriman dari pemasok lokal. Selain itu, daya saing dan harga produknya lebih rendah dibandingkan beberapa produk yang didatangkan.

“Tolong tingkatkan kapasitas produksi. Jangan melamar dari luar negeri. Lukis saja di sini. Terus katanya TKDN 70%,” ujarnya.

SKK Migas sebelumnya mencatat nilai pasokan industri hulu migas pada tahun 2020 hingga semester I 2023 mencapai Rp 273,6 triliun. Pangsa produk primer sebesar Rp 228,7 triliun.

Pada periode tersebut, industri hulu migas memimpin sektor hotel dan katering sebesar Rp7,2 triliun dan sektor tenaga kerja sebesar Rp18 triliun.

Lalu, sektor transportasi senilai Rp18 triliun, kesehatan Rp367,7 miliar, serta asuransi dan perbankan Rp84,4 miliar.

Hingga Q3 2023, TKDN hulu migas mencapai 61,18%.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.