Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Media (Kemenkominfo) menyebut belanja teknologi informasi dan komunikasi Indonesia masih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Singapura.

Menteri Komunikasi dan Media (Menkominfo) Budi Ari Setiadi mengatakan belanja TIK di Amerika Serikat dan China bisa mencapai 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Faktanya, investasi teknologi informasi dan komunikasi di Singapura telah mencapai 5% PDB.

“Jadi di Indonesia berapa? Hanya 0,5 persen PDB kita yang dibelanjakan untuk sektor ICT. “Jadi masih ada ruang [peluang]. Kalau kita bandingkan dengan beberapa negara, anggaran TIK kita bisa empat kali lipat,” kata Budi saat ditemui Menkominfo di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Bahkan, kata Budi, Indonesia diperkirakan akan memimpin sektor keuangan digital pada tahun 2030.

Budhi mengatakan perkembangan sektor ICT dan digital juga meningkatkan daya tarik investor untuk berinvestasi di Asia Tenggara. Setelah epidemi, investasi asing di Asia Tenggara meningkat menjadi 224 miliar dolar AS pada tahun 2022.

“Akibat peningkatan investasi asing di sektor tersebut, nilai investasi di sektor infrastruktur TIK meningkat dari US$ 1 miliar pada tahun 2020 menjadi lebih dari US$ 11 miliar pada tahun 2022,” ujarnya.

Sementara itu, Budi mengatakan Indonesia dapat menarik investasi digital senilai 22 miliar dolar AS pada tahun 2023, menurut angka Departemen Perekonomian. 

Budi mengatakan pusat data, sistem pembayaran, dan infrastruktur telekomunikasi menjadi bidang investasi bagi investor asing di Indonesia.

Selain itu, perkembangan teknologi yang sedang berkembang juga membuka banyak peluang di bidang teknologi, mulai dari pemanfaatan Internet of Things (IoT) dan blockchain yang memudahkan pencarian data dan informasi.

Selain itu, teknologi tersebut memicu berkembangnya kecerdasan buatan (AI) untuk produktivitas dan efisiensi proses bisnis, serta berkembangnya teknologi canggih 5G yang membuat komunikasi semakin tidak dapat diandalkan.

Saat ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya mencapai kontribusi koneksi jaringan 5G sebesar 960 miliar dolar AS terhadap perekonomian dunia pada tahun 2030.

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Channel WA