Bisnis.com, Jakarta – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Sosial Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memperkirakan belanja pegawai meningkat seiring bertambahnya kementerian di masa Buriam Prabowo-Gibran. -Bodas. Era. pakaian.
Seperti diketahui, pada 21 Oktober 2024, Presiden Prabowo resmi melantik Kabinet Merah Putih yang terdiri dari 48 kementerian, terdiri dari 109 anggota, serta 22 kementerian dan lembaga baru. Dengan 48 kementerian, kabinet saat ini merupakan yang terbesar dalam 58 tahun terakhir.
LPEM menulis, “Bertambahnya jumlah kementerian dan lembaga di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menimbulkan beberapa kekhawatiran, antara lain potensi peningkatan birokrasi, inkonsistensi kebijakan antar kementerian/lembaga, peningkatan inefisiensi administrasi, dan tambahan beban keuangan.” ” Laporan FEB UI, Sabtu (16/16/2024) dikutip.
Salah satu komponen belanja yang diperkirakan meningkat adalah belanja asuransi kesehatan. LPEM FEB UI mencatat komponen belanja energi untuk belanja jaminan kesehatan pada periode 2010 hingga 2023 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 14,37% year-on-year.
Pada tahun 2023, belanja jaminan kesehatan yang dicatat dari komponen belanja pegawai sebesar Rs 11,15. Diperkirakan belanja asuransi kesehatan akan tumbuh sebesar 14,34% setiap tahunnya menjadi Rp 12,75 triliun pada akhir tahun 2024.
Selain itu, belanja asuransi kesehatan diperkirakan akan tumbuh sebesar Rs 14,58 triliun pada tahun 2025, lebih tinggi 14,35% dibandingkan perkiraan pada tahun 2024 sebesar Rs 12,75 triliun.
Sebagai informasi, kami sampaikan bahwa angka perkiraan tahun 2024 dan 2025 dihitung dengan mengalikan nilai tahun sebelumnya dengan rata-rata laju pertumbuhan pada rentang tahun 2010 hingga 2023.
Komponen lain dari belanja tenaga kerja yang diperkirakan meningkat adalah belanja pensiun dan uang tunai menunggu. LPEM FEB UI mencatat rata-rata pertumbuhan belanja pensiun dan uang tunggu pada tahun 2010 hingga 2023 mencapai 8,16%.
Pada tahun 2023, komponen belanja pegawai pada pos tersebut tercatat sebesar Rp 140,28 triliun, kemudian diproyeksikan meningkat menjadi Rp 151,73 triliun pada tahun 2024 dan sebesar Rp 164,11 triliun pada tahun 2025.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel