Bisnis.com, JAKARTA – Penerbit Prajogo Pangestu, dari PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) akan terus mengembangkan bisnis komoditas dan menunggu waktu yang tepat untuk menghadirkan PT Griya Idola ke bursa komoditas.

Managing Director dan Sekretaris Bisnis Barito Pacific David Kosahich mengatakan bisnis kargo BRPT semakin berkembang. Benda itu adalah a.l. Cocok untuk kawasan perumahan dan industri di Patiman.

“Kami fokus pada dua pengembangan ini,” ujarnya dalam siaran pers dikutip, Senin (4/11/2024).

Saat ini bisnis properti BRPT berada di bawah beberapa unit bisnis. Melihat laporan keuangan perusahaan Prajogo Pangestu, BRPT dikabarkan memiliki lima unit usaha yakni PT Griya Idola, PT Griya Tirta Asri, PT Griya Kreasi Sukses, PT Mambruk Cikoneng Indonesia, dan PT Meranti. Griya Asri.

PT Griya Idola yang beroperasi sejak tahun 1991 merupakan anak perusahaan hak milik BRPT dan memiliki aset terbesar sebelum pembatalan yaitu sebesar $55,49 juta per 30 Juni 2024.

Dengan platform bisnis ini, BRPT Industrial Property mempunyai proyek properti di Cikupa, Wisma Barito Pacific I, Wisma Barito Pacific II, Hotel Mambruk, Gudang di Cilegon dan Tangerang.

David melanjutkan, BRPT akan menunggu waktu yang tepat untuk membawa saham perseroan tersebut ke pasar modal. Hal itu diungkapkan David saat menjawab pertanyaan seputar potensi BRPT mengembangkan bisnis properti melalui penawaran umum perdana (IPO) PT Griya Idola.

Sebelumnya, CEO Barito Pacific Agus Salim Pangestu menunjukkan ekspansi perusahaan melalui perdagangan barang serta fokus pada petrokimia melalui PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dan Panas Bumi oleh PT Barito Renewable Energy Tbk. (BREN).

“Di bidang properti, kami sudah memulai rencana pengembangan pertama untuk memperluas kawasan industri di Subang,” kata putra Prajugo Pangestu ini dalam keterangan resmi dikutip, Kamis (1/8/2024).

Direktur Utama BRPT menambahkan, kawasan industri perseroan berlokasi di dekat Pelabuhan Patiman. Lanjutnya, posisi besar ini akan menempatkan BRPT pada posisi terbaik dalam memanfaatkan peluang yang ada dalam pengembangan peralatan manufaktur kendaraan dan mengkoordinasikan program Penanaman Modal Asing (FDI) pemerintah.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel