Bisnis.com, Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Menteri Investasi Bappenas Suharso Monoarfa/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahaladia menolak usulan insentif perpajakan atau tax holiday untuk mendukung investor. Sebuah proyek untuk meningkatkan layanan transportasi kereta api yang dibangun di Bali.

“Saya maunya tidak ada tax holiday karena ada kendala, tahun anggaran banyak libur, banyak libur, sayang sekali,” kata Antara, Kamis (30/5/2024). 

Suharso mencontohkan, Kementerian Keuangan/BKPM banyak membantu untuk mendapatkan izin para calon, terutama untuk mendukung pengembangan kereta bawah tanah dengan melakukan investasi penjualan. 

Menurutnya, calon terpilih akan merasakan manfaat kepemimpinan selama lebih dari 90 tahun.

Namun bagaimana jika menyangkut perizinan dan bantuan bea masuk? “Saya setuju, tapi dari segi pembayaran pajak dan tax holiday, saya dengar IRR (internal rate of return) bagus, jadi jangan diberikan libur seperti itu,” kata Suharso.

Dalam pengembangan pariwisata baru ini, delapan investor asing dan domestik menunjukkan minatnya pada jasa transportasi.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Balil Lahadalia menyambut baik cara pembiayaan perkeretaapian di Bali. Pasalnya, proyek ini merupakan proyek percontohan karena tidak menggunakan dana APBN atau APBD untuk pembangunannya.

Dalam keterangannya, Pak Bahlil mengakui Kementerian siap membantu para pemenang izin dan memberikan insentif liburan yang tidak disetujui Menteri Suharso.

“Kami nekat memberikan insentif karena ini salah satu pionirnya. Insentif yang ada keringanan pajak akan kami berikan, nanti akan kami analisa. ,” dia berkata.

Menurut Bahlil Lahadalia, investor yang berpenghasilan rendah lebih dari $20 triliun akan mendapatkan tax holiday selama 15 tahun, sehingga investor berhak mendapatkan pelatihan untuk mendukung proyek di Bali.

Bahleel setuju untuk memberikan insentif gratis untuk semua barang impor yang termasuk dalam persyaratan pembangunan kereta api.

“Karena kita termasuk pionir kenapa kita tidak memikirkan insentif agar SJK datang dan cepat untung, tapi kalau untung jangan lupa bayar pajak atau bilang punya. Untung. untung ya kita lihat saja nanti,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel