Bisnis.com, Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (PAPANAS) Arif Prestio Adi memastikan pemerintah tetap menyalurkan dana bantuan sosial (Pansos) berupa beras sebanyak 10 kilogram.

Meski rencana bansos pertama Rice akan berakhir pada Juni 2024, ia mengatakan penyaluran bantuan akan tetap berjalan.

Namun Arif belum bisa membeberkan secara rinci mengenai jangka waktu penyerahan bantuan kepada masyarakat.

Pada hari Senin, Arif mengatakan kepada wartawan di halaman Istana Kepresidenan: “Bantuan pangan ini akan terus berlanjut, tetapi belum selesai. Tahun lalu, belum genap 12 bulan. Nanti kita bicara lagi. Masih di bulan Ghabargoli.” satu.” 3/6/2024).

Selain itu, Arif menegaskan, pemerintah sudah memutuskan kelanjutan penyaluran bansos, namun jadwal pelaksanaan penyalurannya belum dibahas secara detail.

“Dibatalkan, tapi nanti ya lebih, tapi berapa bulan? Ya saya sudah tahu, tapi bukan 12 bulan, tapi tidak 12 bulan,” ujarnya.

Selain itu, kata Arif, alasan dilanjutkannya penyaluran beras bansos karena cadangan beras negara masih mencukupi. Faktanya, sejauh ini ada 1,8 juta ton CBP di blog.

Tambahan pemberian bantuan pangan ini juga tidak akan mengganggu stok beras yang ada, karena masih ada waktu untuk mencapai kuota impor sebesar 3,6 juta ton, lanjut mantan Dirjen Pangan PT Rajawali Nisanara (RNI)/ID

Ia menambahkan: “Sekarang Kepala Badan Pangan sudah tenang. Tidak ada keraguan dengan kondisi mereka. Faktanya, beginilah situasinya dan beras gula dalam kondisi baik.”

Dia menjelaskan, pemerintah masih bersedia memberikan bantuan pangan karena khawatir harga beras akan naik dengan bantuan tersebut.

Menurut dia, sesuai anggaran Badan Pangan saat ini, bantuan pangan baru akan tersedia pada bulan Ghabaruli berikutnya. Menurut Arif, jika sudah ada keputusan resmi tentu akan diubah bersama Kementerian Keuangan.

Katanya, “Kemarin sudah ada koordinasi antar kementerian, nanti diserahkan ke presiden, padahal presiden mau mempersulitnya,” pungkas Arif.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel