Bisnis.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) akhirnya memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI rate menjadi 6% lebih cepat dibandingkan Federal Reserve atau Bank Sentral AS. Lantas, bagaimana prospek bisnis bank tersebut ke depan?

Berdasarkan rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang diselenggarakan pada 17-18 September 2024, Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 6%. Ini merupakan penurunan suku bunga pertama sejak Agustus 2022.​

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memutuskan untuk menurunkan suku bunga BI sebesar 25 basis poin menjadi 6% pada rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17-18 September 2024. ).

Menanggapi hal tersebut, Direktur PT Bank Central Asia Tbk pun memberikan tanggapan. (BBCA) John Kosasih terus memastikan kondisi likuiditas perseroan mencukupi, tercermin dari rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) yang tercatat sebesar 72,74% pada Juni 2024.

Dia mengatakan, perbankan dapat mendukung pertumbuhan atau kebutuhan debitur dalam hal ekspansi usaha, kredit modal kerja, dan investasi jika kondisi likuiditas mencukupi.

Ia juga menjelaskan penurunan BI rate dapat memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap kredit konsumsi.​

Hal ini berbeda dengan kredit modal kerja dan investasi yang suku bunga tidak selalu menjadi faktor utama. Sebab, kebutuhan kredit modal kerja dan investasi lebih bergantung pada kondisi usaha itu sendiri.​

“Kalau ada permintaan, [kreditnya] akan digunakan, jika tidak ada permintaan, kalaupun dikurangi dengan cara apa pun, tidak akan digunakan,” ujarnya kepada Bisnis, sesuai Agenda BIFA 2024, Rabu (18 September 2024).​

Sebagai catatan, kredit BCA tumbuh sebesar 15% secara tahunan hingga Juni (year-on-year). Perusahaan juga memiliki panduan dua digit untuk akhir tahun. ​

“Kami akan melihat [target kredit pada akhir tahun] karena tergantung pada apa yang terjadi pada semester II dan khususnya pada kuartal IV 2024,” ujarnya.

John juga mengatakan dengan turunnya suku bunga BI menjadi 6%, pihaknya akan terus menjaga profitabilitas melalui efisiensi usaha.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel