Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) alias Bank Panin mengklarifikasi kabar tersebut kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menyatakan Maybank Malaysia melakukan penawaran dengan valuasi 1,7 kali lipat nilai buku atau book value (PBV) PNBN. .

Berdasarkan keterbukaan, pengurus menyebut kabar tersebut bukan berasal dari Panin Bank.

Oleh karena itu, kami tidak mengetahui asal usul dan kebenaran berita yang diberitakan dalam laporan tersebut, tulis pemerintah pada Rabu (23/10/2024). 

Manajemen menyatakan bahwa sampai dengan tanggal penyampaian tanggapan ini, belum terdapat informasi, peristiwa dan/atau kejadian material lainnya yang dapat berdampak material terhadap kelangsungan operasional perseroan dan harga saham perseroan yang belum diungkapkan. kepada perusahaan. Bursa Efek Indonesia.

Sebelumnya, Direktur Utama Panin Bank Herwidayatmo juga menegaskan, pihaknya belum mengetahui adanya informasi mengenai tawaran Maybank Malaysia.

“Kami dari manajemen PaninBank belum menerima atau mendapat informasi mengenai kasus ini. Terima kasih,” ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu. 

Sementara itu, di tengah kabar aksi jual, harga saham Bank Panin (PNBN) mencapai level tertinggi sepanjang tahun ini pada penutupan pasar pada Jumat (18/10/2024). 

Dalam sepekan hingga Jumat, harga saham PNBN menguat 10,89%. Sepanjang tahun ini (year-to-date/yyyy), harga saham PNBN mengalami kenaikan sebesar 59,92%.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, kenaikan harga saham PNBN tersebut karena informasi atau kabar niat ANZ untuk menjual sahamnya yang kemudian dilanjutkan dengan penawaran dan negosiasi investor untuk akuisisi PNBN telah dihargai. dari pasar. .

“Tetapi itu [berita] belum dipublikasikan, itu harus disebut negosiasi.” “Biasanya kalau ada akuisisi tentu harga sahamnya umumnya naik,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (18/10/2024). 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA