Business.com, Jakarta – Badan Akses Informasi dan Telekomunikasi (BAKT) Kementerian Informasi dan Komunikasi berupaya mengurangi kesenjangan digital di daerah tertinggal, perbatasan, dan pinggiran kota (3T) serta memberdayakan masyarakat lokal untuk memanfaatkan infrastruktur Internet. 

Gumala Warman, Head of Procurement Bakiti Cominfo, mengatakan pembangunan infrastruktur seperti BTS 4G, jaringan fiber optic dan satelit dilakukan untuk mengurangi kesenjangan digital di pedesaan.

Bakiti telah membangun infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) di 1.665 lokasi dengan iuran Universal Service Obligation (USO) dan 4.995 lokasi dengan pembiayaan campuran. Semua generator sinyal dibangun di lingkungan 3T.  

Menurut Bakiti Gumala, mereka akan membangun dan menyediakan layanan internet berbasis kabel serat optik, satelit, dan radio link di 18.697 titik layanan publik di seluruh Indonesia. 

Gumala Warman dari Empowern3T Digital Literacy, Rangkul Era Digital dan Pimpin Perubahan di Universitas Patimura mengatakan: “Jaringan serat optik sepanjang 12.229 km yang disebut Palapa Ring merupakan proyek telekomunikasi pertama pemerintah yang menggunakan program kemitraan pemerintah dan organisasi komersial”. Aula, Selasa (17/2024).

Untuk wilayah yang sulit dijangkau fiber dan radio link, Bakti mengerahkan Satria 1, Satria High Throughput Satellite (HTS), berkapasitas 150 Gbps. 

Diluncurkan pada 19 Juni 2023 dan mulai beroperasi pada 2 Januari 2024, kata Satria Gumala. 

Dalam pemaparannya, Gumala menyampaikan banyak kendala atau tantangan yang melatarbelakangi berkembangnya akses telekomunikasi yang luas di wilayah 3T.

Gumala mengatakan, kondisi geografis menjadi kendala utama dalam mengembangkan akses telekomunikasi. Pasalnya, wilayah 3T seringkali memiliki medan yang terjal seperti pegunungan, gurun pasir, dan pulau-pulau kecil terpencil.

“Situasi ini membuat pengembangan telekomunikasi semakin sulit dan mahal. “Selain itu, terbatasnya dukungan infrastruktur seperti jalan, listrik, dan sumber daya manusia menjadi kendala bagi banyak daerah 3T yang kekurangan listrik dan jalan,” kata Gumala.

Selain membangun infrastruktur telekomunikasi, BAKTI Kemenkominfo juga bertujuan membantu masyarakat melek digital.

Melalui Program Literasi Digital Empowern3T, Merangkul Era Digital dan Memimpin Perubahan, Bakiti berupaya tidak hanya terlibat dalam membangun infrastruktur telekomunikasi tetapi juga memberdayakan masyarakat. 

Gumala mengatakan: “Jadi, kami menyambut baik inisiatif ini dan yakin akan banyak manfaat dari ruang digital. Terima kasih kepada mitra, penyelenggara, panitia, Harian Bisnis Indonesia dan Universitas Patimura”.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel