Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan peningkatan produksi minyak hingga 200.000 barel per hari (bop) dalam waktu dekat.

“Tujuannya ke depan kita bisa menambah 200.000 barel kertas,” kata Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (10/9/2024).

Sementara catatan yang ia maksud adalah optimalisasi sumur idle. Kemudian optimalisasi sumur eksisting dengan intervensi teknis. Kemudian segera lakukan pencarian.

Bahlil menjelaskan, saat ini ada 16.990 sumur yang tidak berfungsi. Dari jumlah tersebut, 4.495 sumur mempunyai potensi hidrokarbon. Dengan kata lain, sumur tersebut masih bisa digunakan kembali.

“Mungkin optimalisasi produksinya belum sebaik sumur yang ada saat ini,” tambah Bahlil.

Kemudian 7.502 sumur masih dalam peninjauan. Sedangkan sisanya sebanyak 4.993 sumur gagal tidak memiliki potensi hidrokarbon.

Pada saat yang sama, dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar peningkatan minyak belum dilaksanakan. Untuk tahun ini saja, APBN 2024 menargetkan oil lift sebesar 635.000 barel per hari. Namun pada semester I/2024, pelaksanaan oil lift baru mencapai 576.000 barel atau 91% dari target APBN.

Catatan produksi minyak pada tahun-tahun sebelumnya juga tidak mencapai target. Kemajuan produksi minyak tahun 2023 sebesar 606.000 bph, kurang dari target APBN 2023 sebesar 660.000 bph.

Hal serupa juga terjadi pada tahun 2022, dimana pelaksanaan oil lift baru mencapai 612.000 barel atau 87,1% dari 703.000 barel yang tercantum dalam APBN 2022. 

Pada tahun 2021, pemerintah juga menargetkan produksi minyak sebanyak 705.000 barel, namun yang terealisasi hanya 659.000 barel. Produksi minyak mentah tahun lalu sebesar 708.000 barel, di bawah target sebesar 755.000 barel.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel