Bisnis.com, Jakarta – Sakit perut yang sering Anda alami mungkin bukan disebabkan oleh keracunan makanan atau infeksi biasa, melainkan infeksi bakteri E.coli.

E. coli atau biasa dikenal dengan E. coli merupakan salah satu jenis bakteri yang hidup di usus. Bakteri ini banyak ditemukan di banyak tempat, antara lain lingkungan, makanan, air, usus manusia, dan hewan.

Beberapa jenis E. coli dapat menyebabkan infeksi pada manusia, yaitu menyebabkan diare, sakit perut, infeksi saluran kemih, pneumonia, prostatitis atau infeksi prostat, kolesistitis atau infeksi kandung empedu, gastroenteritis atau radang saluran pencernaan, dan gangguan pencernaan lainnya. .

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, 6 jenis E. coli yang dapat menyebabkan infeksi ini adalah:

1. STEC : E. coli penghasil toksin Shiga. ETEC: Escherichia coli enterotoksigenik 3. EPEC. Escherichia coli enteropatogenik 4. EIEC. Escherichia coli enteroinvasif 5. EAEC. enteroagregatif E. coli 6. DAEC. Escherichia coli yang tersebar

Kebanyakan jenis E. coli menyebabkan infeksi ringan, namun bakteri Shiga dapat menyebabkan penyakit serius, seperti kerusakan ginjal. Namun, infeksi E. coli paling sering menyebabkan gastroenteritis, atau penyakit pencernaan.

Gejala gastroenteritis biasanya berupa diare (berair atau berdarah), sakit dan nyeri perut, kehilangan nafsu makan, dan demam.

Gejala infeksi saluran kemih juga ada, antara lain nyeri perut atau panggul, nyeri atau perih saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil, urine berbau busuk, dan urine keruh.

Klinik Cleveland melaporkan bahwa sebagian besar jenis E. coli diare menyebar melalui penularan fecal-oral, atau ketika mikroorganisme dalam tinja masuk ke mulut orang lain. Penularan penyakit ini biasanya terjadi ketika seseorang meminum air yang terkontaminasi, seperti air danau atau sungai.

Beberapa jenis infeksi ini juga disebabkan oleh daging yang kurang matang dan minuman yang tidak dipasteurisasi. Selain itu, kontak dengan kotoran atau permukaan yang terkontaminasi juga dapat memicu infeksi.

Hal ini biasanya terjadi setelah mengganti popok, membersihkan diri setelah buang air besar, dan setelah menyentuh kebun binatang atau hewan ternak serta terkena kotoran di tangan Anda.

Siapapun yang terpapar strain E. coli dapat terinfeksi, namun bayi, anak kecil, orang lanjut usia (di atas 65 tahun), orang dengan riwayat diabetes, dan penderita diabetes dengan sistem kekebalan tubuh lemah adalah kelompok yang paling berisiko.

Oleh karena itu, menjaga kebersihan sangat penting untuk mencegah tertular E. coli, seperti mencuci tangan sebelum makan, mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang daging mentah, mencuci tangan setelah dari toilet, dan lain-lain.

Selain itu, sebaiknya jangan membilas daging mentah sebelum menanganinya, karena membilas daging dapat menyebarkan bakteri ke permukaan, peralatan, dan makanan lainnya. (diperankan oleh Jacelyn Samantha Lumiris Lumbantobi)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel