Bisnis.com, JAKARTA – Terapi sel induk sedang menjadi tren di dunia kesehatan dan disebut-sebut sebagai obat “ajaib” untuk berbagai penyakit.

Namun mengabaikan penyebabnya justru bisa memicu penyakit lain seperti keganasan yakni kanker. 

Sandy Clinton, CEO Regenstem Cell, menjelaskan terapi sel induk merupakan jenis pengobatan yang memberikan sel hidup kepada pasien untuk meregenerasi sel yang mati atau melemah. 

Teknologi sel induk sendiri bukanlah hal yang baru. Sel induk telah ada sejak tahun 1950an, ketika sel induk ditemukan di sumsum tulang belakang. 

Kemudian, antara tahun 1969 dan 1970, sel induk ditemukan di sumsum tulang tikus, dan sel induk mulai berkembang di sumsum tulang.

Seiring waktu, ditemukan bahwa sel induk dapat menyediakan protein yang disebut sekretom ke sel yang memberikan sinyal penyembuhan.

Perawatan ini hanya dapat dilakukan dengan menyuntikkan alat khusus ke dalam tubuh agar sel dapat bertahan dan berfungsi secara efektif. 

“Jadi jika seseorang menjual produk sel induk yang berasal dari tumbuhan kepada Anda atau menjualnya dalam bentuk kapsul, tablet, atau bubuk untuk dikonsumsi atau diminum, yakinlah bahwa itu palsu dan bukan sel induk,” tambahnya. Jakarta, Senin (29 Juli 2024). 

Selain itu, sel induk harus diproduksi di industri farmasi. Penggunaan terapi sel induk di Indonesia memerlukan pengakuan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang diperbarui setiap lima tahun. 

Pada saat yang sama, sumber sel induk harus dipertimbangkan. Itu karena sel induk, terutama yang berasal dari tali pusat bayi, membentuk organ di seluruh tubuh.

“Potensi sel punca pada tali pusat sangat luar biasa dan efektif, namun kita harus hati-hati karena dapat menyebabkan keganasan,” jelasnya. 

Ia menegaskan, sel induk terbaik berasal dari tali pusat, yang dapat digunakan untuk mengatasi segala kerusakan atau masalah pada tubuh.

Sandi menjelaskan, di Regen sendiri, sel induk ditumbuhkan dari satu sumber, yaitu tali pusat terbaik, kemudian tumbuh menjadi 10 triliun sel yang digunakan banyak orang untuk mengobati penyakit. 

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.