Bisnis.com, Jakarta – Payung hukum Hukum Publik (PP) dan Keputusan Presiden atau Perpres, landasan Badan Pengelola Penanaman Modal Anakata Nusantara Power (PPI Tanandara) kini telah mencapai tahap akhir.
Wakil Direktur PBI Thanandara Kaharudin Dejenot mengatakan payung hukumnya sudah final. Prabowo dikabarkan akan menandatangani dua undang-undang setelah kembali dari beberapa negara.
“Saat ini sedang berjalan proses implementasi beberapa undang-undang pemerintah dan arahan presiden. Begitu presiden kembali dari luar negeri, akan segera dirilis,” ujarnya usai bertemu jajaran di Jakarta, Senin (18/11/2024).
Kaharuddin menambahkan, pemerintah terus mengkaji undang-undang lain seperti UU BUMN, Rancangan Undang-Undang (RUU) BUMN, dan RUU Keuangan Negara sebagai landasan pengembangan BPI Dhanandara.
“Kami membahas UU BUMN, RUU BUMN, RUU Keuangan Negara dan masih banyak undang-undang lainnya,” kata mantan Direktur Utama PT PAL Indonesia ini.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto diketahui membatalkan perilisan PBI Tanandara yang dijadwalkan pada 7 November 2024.
Selain perjalanan Presiden ke luar negeri, penangguhan tersebut menunjukkan kehati-hatian pemerintah dalam mengambil kebijakan. Bagian ini juga bertujuan agar BPI Danandara dapat melakukan persiapan seefisien mungkin.
Ketua PBI Dhanandara Muliaman D. Haddad menjelaskan, Presiden Prabowo meminta undang-undang dipersiapkan dengan baik sebelum mendirikan Tanandara. Payung hukum sementara yang mengkoordinasikan penyelenggaraan organisasi adalah PP dan Presiden.
“Ya, persiapannya sudah berjalan dengan baik. “Rencananya semuanya akan baik-baik saja, lalu [Presiden Prabowo] yang memulainya,” ujarnya kepada wartawan sebelumnya.
Saat ini para ahli memperkirakan kehadiran Dhanandara akan memberikan kontribusi positif bagi sektor publik seperti BBRI, BMRI, BBNI dan TLKM.
Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan mengatakan langkah merger merupakan cara yang baik untuk meningkatkan pelayanan sektor publik karena dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperoleh dana, dan memperbaiki manajemen.
Menurutnya, konsolidasi sumber daya dan mengurangi duplikasi pekerjaan akan mengurangi biaya operasional. Selain itu, dengan struktur yang kuat, BUMN akan memiliki akses terhadap pembiayaan yang mudah dan berbiaya rendah.
“Desain berkualitas tinggi dapat memperkuat tata kelola perusahaan serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas,” kata Felix.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel