Bisnis.com, JAKARTA – Penyedia jasa riset dan analisis, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk. (ATLA) menerima dua kontrak baru dari PT Timas Suplindo pada Semester I/2024. Perusahaan juga melihat portofolio layanan klien potensial.

CEO ATLA Yophi Kurniawan mengatakan, kontrak baru tersebut merupakan lanjutan dari proyek sebelumnya yakni proyek eksplorasi bawah laut proyek Petronas Gansar dan proyek JDA CPOC yakni proyek eksplorasi bawah laut dalam ‘proyek Underwater of the MMHE’.

“ATLA merupakan penyedia jasa penelitian dan analisis tidak hanya untuk industri migas, tetapi juga bagi perusahaan lain yang membutuhkan jasa penelitian dan analisis. Perusahaan telah mendapatkan dua kontrak baru dan dua proyek potensial yang masih dalam tahap kajian,” ujarnya. ungkapnya dalam siaran pers, Kamis (6 Juni 2024).

Yophi Kurniawan menambahkan, pekerjaan yang diterima merupakan kelanjutan dari pekerjaan sebelumnya, biasanya setelah proyek bagian pertama selesai, akan ada pekerjaan lagi yang akan diserahkan kepada ATLA. Kedua proyek tersebut berasal dari PT Timas Suplindo.

Selain itu, ATLA juga sedang menyelidiki dua proyek potensial dari calon klien baru yang sedang dalam pembahasan dan belum bisa diungkapkan ke publik.

“Proyek ini datang dari klien baru yang kami harap dapat menambah portofolio klien kami. Kedua proyek ini kami harapkan dan targetkan dapat diperoleh pada Semester II/2024,” jelas Yophi Kurniawan.

Terkait kinerja di akhir tahun 2023, Yophi Kurniawan menjelaskan meski persaingan meningkat akibat berakhirnya COVID-19, ATLA mencatatkan pendapatan proyek sebesar Rp 42 miliar.

Menurutnya, prospek tahun 2024 merupakan sebuah tantangan karena tahun ini merupakan tahun politik, artinya pemilu di daerah pemilihan akan dilaksanakan pada waktu yang bersamaan di daerah. Namun ATLA optimistis bisnis akan lebih baik di tahun 2024 karena dana IPO dihimpun untuk menambah modal kerja.

Dia menambahkan: “Kami akan menggalang dana ini untuk mencoba mendapatkan nilai kontrak yang besar karena pada awalnya kami tidak dapat mempersiapkan proyek bernilai besar karena kami tidak memiliki cukup uang untuk mengerjakan keuntungan dari proyek bernilai besar,” tambahnya.

Atlantis Subsea Indonesia adalah perusahaan penelitian dan eksplorasi dengan pengalaman luas dalam proyek minyak dan gas lepas pantai domestik dan internasional. Selain di industri migas, ATLA juga mempunyai pengalaman di bidang penelitian dan evaluasi pemasangan jaringan komunikasi kabel bawah laut serta dapat memberikan jasa penelitian kepada perusahaan lain.

Beberapa portofolio proyek ATLA antara lain ENI East Sepinggan EPCI Merakes dengan Timas Sapura Offshore JV, proyek ENI 7 Intervention dengan PT Timas Samudera Indonesia, proyek Bukit Tua Fase 2B di Selat Madura dan PT Meindo Elang Indah serta proyek EPCI Well Head platform PTTEP di Myanmar. laut dan alun-alun PT Timas Suplindo.

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Channel WA