Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asuransi milik PT Pertamina (Persero), PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) mencatatkan penurunan laba bersih hingga 51% year-on-year (YoY) hingga Q3 2024.

Direktur Utama Tugu Insurance Tatang Nurhidayat menjelaskan turunnya laba bersih yang diatribusikan kepada induknya disebabkan karena pada tahun ini Tugu Insurance tidak lagi memiliki pendapatan yang bersifat one time. Seperti diketahui, tahun lalu TUGU memenangkan kasus pengadilan dengan Citibank Hong Kong pada tahun 2023.

“Di mana perseroan mendapat Rp 1 triliun atas gugatan yang menyebabkan kenaikan laba bersih perseroan pada tahun lalu,” kata Tatang kepada Bisnis, Selasa (29/10/2024).

Tatang menjelaskan hingga akhir September 2024, Tugu Insurance berhasil membukukan laba tahunan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk usaha sebesar Rp552 miliar.

Laba bersih ini ditopang oleh premi bruto yang naik 26% menjadi Rp 6,9 triliun. Di sisi lain, pendapatan asuransi Tugu Insurance mencapai Rp2,3 triliun atau meningkat 17% per tahun dibandingkan tahun lalu. Selain pendapatan asuransi, pendapatan investasi Tugu Insurance juga mengalami pertumbuhan. 

“Selain pendapatan asuransi dan pendapatan investasi, pendapatan usaha lainnya juga mengalami pertumbuhan. Pendapatan usaha lainnya yang berasal dari jasa penyewaan properti, survei, dan penjualan kendaraan bahkan naik 21% menjadi Rp 420 miliar,” kata Tatang. 

Tatang menjelaskan dari sisi pendapatan, Tugu Insurance mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 16% menjadi Rp 3,2 triliun. Kinerja tersebut meningkat dari Rp2,7 triliun pada akhir periode yang sama tahun sebelumnya. 

Sementara biaya operasional perseroan hingga kuartal III 2024 turun 5% year-on-year. Sementara itu, belanja iklan bersih meningkat 9% year-on-year menjadi Rp1,6 triliun. Tatang memperkirakan kinerja tersebut menunjukkan beban biaya cenderung stabil.

“Terlihat laba bisnis inti melonjak 57% selama Januari-September 2024. Kinerja yang baik selama 9 bulan di tahun 2024 menunjukkan bahwa sumber keuntungan berasal dari bisnis inti semakin membaik,” kata Tatang.

Tatang menegaskan, pihaknya selalu mengelola risiko perusahaan dengan tepat, juga mengoptimalkan kerja sama dengan mitra usaha di beberapa sektor utama dan agresif memasuki berbagai jalur distribusi baru. 

Tujuannya untuk memperluas jangkauan pasar dengan harapan Tugu Insurance dapat terus tumbuh dan menunjukkan kinerja terbaiknya, tutupnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel