Bisnis.com, JAKARTA – Kekhawatiran terhadap perjudian online (judol) dan pinjaman online (pinjol) juga berdampak pada industri asuransi tanah air.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat peningkatan klaim asuransi kredit senilai Rp 8,3 triliun. Angka tersebut naik 35,4% YoY dibandingkan Rp 6,13 triliun pada I/2023.

General Manager AAUI Budi Herawan mengatakan, peningkatan permintaan disebabkan oleh tingginya risiko pembalasan (klaim wanprestasi) oleh debitur yang dilindungi asuransi kredit. Asosiasi menduga ketidakmampuan debitur membayar disebabkan oleh fenomena pinjaman online (pinjol) dan perjudian online (judol).

Peningkatan klaim asuransi kredit juga disebabkan oleh sekitar 75% klaim, kata Budi dalam konferensi pers Praktik Asuransi Umum I/2024 di Jakarta, Senin (30/9/2024). masyarakat terjebak dalam siklus peminjaman dan juggling, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk melunasi asuransi kredit.”

Secara keseluruhan, total permintaan industri asuransi mencapai Rp22,57 triliun pada I/2024, naik 12,1% year-on-year dari Rp20,12 triliun pada I/2023.

Trinita Situmeang, Wakil Direktur Riset dan Statistik AAUI, menambahkan kredit dan asuransi kesehatan masih menjadi tantangan besar bagi industri asuransi non-jiwa karena permintaan yang terus meningkat setiap tahunnya.

“Kami akan terus menghadapi klaim asuransi kredit. Bentuk risiko asuransi kredit adalah sebagai berikut. Asuransi kesehatan juga harus dipertimbangkan, mengingat harga layanan kesehatan saat ini sedang meroket. “Ini merupakan joint venture antara perusahaan asuransi umum dan jiwa,” kata Trinita.

Untuk mengatasi meningkatnya klaim layanan kesehatan, semua pihak harus bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan, terutama dalam pengelolaan klaim penipuan. Namun Trinita menegaskan, pihaknya tidak menemukan bukti adanya penipuan, malah menaikkan biaya housekeeping perusahaan asuransi.

“Prinsip integrasi industri asuransi diperlukan untuk terus memasarkan produk ini sekaligus memastikan hasil yang sesuai harapan.” “Jadi harus ada perbaikan atau perbaikan dalam bisnis ini,” imbuhnya.

Pada kesempatan lain, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arieh Setiadi menjelaskan bagaimana metode pinjaman online ilegal menyasar para penjudi online. Menurutnya, ada keterkaitan erat antara aliran dana judol dan pinjol.

“Kalau main judo, mereka tahu butuh uang, makanya kita pinjam. Begitulah. Pinjaman ini membahayakan pemain judo,” kata Budi.

Budi menyambut baik langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menetapkan maksimal tiga platform untuk setiap peminjam sesuai Surat Edaran OJK 19/SEOJK.06 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Layanan Pembiayaan Bersama.

“Aturan ketiga platform ini penting untuk menentukan siklus utang yang tidak ada habisnya, terutama bagi mereka yang terlilit utang,” ujarnya.

Pemerintah juga menggalakkan penggunaan pinjaman online untuk sektor produktivitas karena Kominfo memblokir 3,7 juta konten berisi game online.

“Kami bertujuan untuk mengurangi perjudian online sebanyak mungkin. Menurut PPATK, 80% gamer online berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah sehingga dampaknya sangat serius terhadap kehidupan sosial kita.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel