Bisnis.com, Jakarta – PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) merupakan anak perusahaan PT Astra International Tbk. ASII melaporkan peningkatan laba bersih pada kuartal III 2024 meski ada revisi penjualan periode Januari-Agustus.

Berdasarkan laporan keuangan di situs BEI, per 30 September 2024, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ASGR meningkat 21,06% year-on-year menjadi Rp150,55 miliar dibandingkan Rp124,3636 miliar per 30 September. 2024. Periode yang sama pada tahun 2023.

Sementara laba bersih ASGR kuartal III 2024 dilaporkan turun 1,92% year-on-year, dari Rp 2,07 triliun menjadi Rp 2,03 triliun.

Jika dirinci berdasarkan segmen, pendapatan ASGR terutama didorong oleh solusi dokumen sebesar Rp999,1 miliar, disusul solusi TI (Rp990,08 miliar) dan solusi perkantoran (Rp90,86 miliar). Pendapatan ini mengurangi biaya pembuangan sebesar Rp 41,67 miliar.

Ketua ASGR Hendrix Pramana mengatakan pertumbuhan laba bersih Astragraphia didorong oleh kenaikan laba usaha sebesar 17%. Selain itu, penerapan keunggulan operasional dan pengelolaan kas yang lebih baik juga berkontribusi terhadap pertumbuhan laba bersih Astragraphia pada Q3 2024.

“Perusahaan memutuskan untuk melaksanakan sejumlah inisiatif strategis pada tahun fiskal 2024, seperti memperkuat bisnis inti, meningkatkan kemampuan layanan, dan meningkatkan daya saing di bidang teknologi percetakan dan digital,” kata Hendrix dalam keterangan resmi, Sabtu (2024). pada tanggal 26 Oktober 2018.

Terpantau, beban pokok ASGR turun 3,04% menjadi Rp 1,54 triliun pada kuartal III 2024 dibandingkan porsi Rp 1,59 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Alhasil, laba kotor ASGR meningkat 1,76% menjadi Rp490,59 miliar dari Rp482,1 miliar pada kuartal III 2023.

Sedangkan kas dan setara kas ASGR pada akhir periode sebesar Rp1,40 triliun, meningkat year-on-year sebesar 20,28% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,16 triliun.

Berdasarkan neraca, total aset ASGR meningkat menjadi Rp2,74 triliun per 30 September 2024 dibandingkan Rp2,68 triliun pada akhir Desember 2023.

Utang perseroan turun menjadi Rp 846,27 miliar dibandingkan akhir 2023 sebesar Rp 890,91 miliar. Sedangkan nilai ekuitas meningkat menjadi Rp1,89 triliun dibandingkan Rp1,79 triliun pada Desember 2023.

________

Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan stok. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel