Bisnis.com, Jakarta – Investor asing menghasilkan arus keluar atau penjualan Rp 6,17 triliun sejak awal tahun hingga akhir Mei 2024. Analis melihat ada peluang bagi investor untuk masuk ke beberapa saham saat asing pindah.

Presiden Prime Securities Association of India Angga Septianus menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan besarnya aliran asing ke IHSG, khususnya saham perbankan. Faktor tersebut antara lain melemahnya rupee di atas Rp 16.200.

Selain itu, menurut Angga, eksternal outflow juga membuka kemungkinan inflasi tidak turun hingga 2% sehingga mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini, serta situasi geopolitik yang semakin serius. Timur.

“Meski arus modal asing keluar dari IHSG, memilih saham-saham defensif yang kinerjanya lebih baik bisa menjadi strategi yang baik.

Menurut Engga, UNVR menjadi salah satu segmen yang banyak dilirik wisatawan mancanegara, karena ekspor ini memiliki tren positif dari struktur teknisnya. Menurutnya, UNVR bisa menjadi stock pick yang sangat stabil di tengah kondisi pasar yang cenderung berpihak pada sektor-sektor yang bertahan lama.

“Ketika ada aliran masuk modal asing, beralih ke sektor konsumen yang lebih terlindungi, seperti UNVR, bisa menjadi strategi yang cerdas.” Selain itu, UNVR mencatat peningkatan kinerja pada kuartal pertama, sehingga menambah daya tariknya sebagai bisnis pilihan.”

Indo Premier Sekuritas memberikan rekomendasi buy pullback saham UNVR dengan support di Rp 2.910 dan resistance di Rp 3.230 per saham.

Selain UNVR, Prime Securities India juga menawarkan rekomendasi beli JPFA dengan support di Rp1.335 dan resistance di Rp1.435. Menurut Engga, daya tarik saham JPFA berasal dari kemungkinan peningkatan kinerja pada kuartal II 2024 akibat sentimen Idul Fitri dan lemahnya harga bahan baku jagung.

“Kembalinya pelemahan harga jagung akan mengurangi beban bahan baku,” ujarnya.

Emiten lain yang menurutnya patut diwaspadai adalah ARTO dengan rekomendasi beli, dengan support di Rp 2.320 dan resistance di Rp 2.530 per saham.

Menurut Engga, peningkatan volume diakui ARTO seiring dengan aktivitas pembelian investor asing. Ia melihat aksi beli investor asing pada rebalancing MSCI kemarin pada 31 Mei mendukung harga ARTO.

Adapun pada pekan ini, Engga meminta para pedagang memperhatikan 2 sentimen lainnya yakni hasil pertemuan OPEC dan inflasi Indonesia.

Pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, telah diundur sehari hingga 2 Juni dan akan diadakan secara online. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh OPEC pada Jumat pekan lalu.

“Para produsen akan mendiskusikan apakah akan memperpanjang pengurangan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga paruh kedua tahun ini, dengan tiga sumber dari negara-negara OPEC+ mengatakan perpanjangan tersebut mungkin dilakukan.” jelas Angga.

________

Penafian: Buletin ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Sementara terkait sentimen inflasi Indonesia, beberapa ekonom memperkirakan inflasi pada Mei 2024 akan menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Belanja masyarakat tidak lagi mencapai puncaknya pada periode Ramadhan-Idul Fitri. Sekarang sudah biasa. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel