Bisnis.com, Batam – Mitra EOG Resources Amerika Serikat, PT Pertamina (Persero) tengah mengkaji keekonomian proyek minyak dan gas inkonvensional (MNK) di kawasan Rokan. 

Kajian keekonomian akan ditentukan melalui eksperimen rekahan dan uji aliran hidrokarbon di sumur Gulamo DET-1, kata Chinta Damayanti, Wakil Presiden SKK Migas. Sidang akan berlangsung bulan ini. 

“Untuk saat ini kami akan melakukan proses fracking yang menentukan keekonomian. Kalau hasil pemborannya bagus, MNK butuh datanya bukan hanya hasilnya, tapi juga keekonomiannya,” kata Shinta saat ditemui di Batam, Kamis ( 4/7). /2024).

Di sisi lain, kata Shinta, pihaknya mendukung kegiatan percontohan bersama pemerintah daerah untuk menyiapkan kebutuhan air dan pasir. 

Menurut dia, Blok Rokan tidak mengalami kesulitan dalam pengairan. Di sisi lain, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menyiapkan pasir untuk program penghancuran bekerja sama dengan Badan Geologi. 

“PHR dan Badan Geologi menguji pasir di sekitar area tersebut dan 10 sampel terbaik dikirim ke AS untuk diuji agar nantinya dapat mendukung retakan tersebut,” ujarnya. 

MNK adalah minyak dan gas yang diekstraksi dari reservoir yang terbentuk dengan permeabilitas rendah.  

Perbedaan mendasar antara hidrokarbon konvensional dan nonkonvensional adalah hidrokarbon konvensional terbentuk pada batuan sumber dan bermigrasi ke batuan penyimpan (reservoir), sedangkan hidrokarbon nonkonvensional terbentuk dan tersimpan pada batuan yang sama.  

Oleh karena itu, hidrokarbon inkonvensional tidak memerlukan struktur perangkap seperti hidrokarbon konvensional. Selain itu, hidrokarbon nonkonvensional terperangkap dalam batuan dengan porositas dan permeabilitas yang sangat rendah sehingga memerlukan teknologi tinggi untuk memanfaatkannya.

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh US Energy Information Administration (EIA) pada tahun 2013, lima cekungan di Indonesia mempunyai potensi sumber daya gas dan minyak sebesar 303 triliun kaki kubik dan 234 miliar barel minyak untuk MNK. (BPO) masing-masing. 

Salah satu potensi sumber daya MNK terdapat di Cekungan Sumatera Tengah, dimana wilayah kerja Rockan (WK) yang dioperasikan oleh PHR merupakan bagian dari cekungan tersebut.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan potensi MNK di blok Rukan sebesar 1,28 miliar. Akun-akun ini dapat mengurangi impor minyak dalam negeri jika dapat dimonetisasi dengan lebih baik. 

Sebelumnya, PHR telah menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi MNK Gulamo DET-1 dan Kelok DET-1. 

Sekretaris Perusahaan PHR WK Rockin Rudy Arrivianto mengatakan pihaknya sedang mengevaluasi data logging dan data batuan inti (pengeboran). 

Tahap selanjutnya akan dilakukan percobaan rekahan dan uji aliran hidrokarbon di sumur Gulamu DET-1 yang diharapkan dapat dimulai pada Juli 2024, kata Rudy saat dikonfirmasi, Kamis (4/7/2024). 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel