Bisnis.com, Jakarta – Amerika Serikat (AS) dan 13 negara mitra di kawasan Asia-Pasifik akan menandatangani dua bagian lagi perjanjian ekonomi.

Hal ini menjadi kunci memperkuat pengaruh Paman Sam di kawasan Indo-Pasifik.

Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong mengatakan bahwa negosiasi komponen Ekonomi Bersih dan Adil dalam Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) akan selesai pada tahun 2023. Perjanjian tersebut akan ditandatangani pada Kamis (6 Juni 2024).

Sementara itu, Wang mengatakan hal ini menjelang pertemuan tingkat menteri yang diperkirakan akan membahas kesepakatan tersebut, yang juga akan dihadiri oleh Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo.

Perjanjian tersebut mencakup empat pilar, termasuk transisi ke energi terbarukan dan ekonomi bersih yang melawan perubahan iklim, serta ekonomi adil yang mengatasi masalah perpajakan dan korupsi.

Aspek penting dari rantai pasokan yang bertujuan untuk menghindari gangguan selama pandemi Covid-19 telah disepakati sebelumnya.

Namun, kesepakatan mengenai pilar terakhir perdagangan tidak dapat dilaksanakan karena permasalahan kompleks seperti perdagangan digital dan undang-undang ketenagakerjaan.

Wang mencatat bahwa beberapa negara telah menunda rencana mereka untuk mengurangi emisi, namun memperingatkan bahwa negara-negara tidak boleh mengabaikan tenggat waktu nol bersih (net zero) karena krisis iklim semakin memburuk.

Sementara itu, Raimondo mengumumkan di forum yang sama bahwa sebuah konsorsium termasuk mitra iklim sekutu BlackRock, GIC, Rockefeller Foundation, dan Temasek telah berkomitmen untuk menginvestasikan modal lebih dari US$25 miliar, atau sekitar Rp407 triliun. wilayah Indo-Pasifik.

IPEF juga merupakan bagian dari upaya Paman Sam untuk melawan pengaruh Tiongkok yang semakin besar di Asia. 

Negara-negara peserta lainnya diketahui termasuk dalam 10 negara dengan perekonomian nasional terbesar di dunia, termasuk Jepang, India, dan Korea Selatan.

Volume perekonomian 14 negara tersebut sekitar 38 triliun dollar AS atau sekitar 619,078 triliun rupiah.

“Selama beberapa dekade, kehadiran Amerika di Asia telah membawa perdamaian dan kemakmuran serta menciptakan lingkungan yang stabil bagi pembangunan negara-negara seperti Singapura,” jelas Wang, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (6 Juni 2024). 

Inilah sebabnya mengapa Singapura telah lama mendukung keterlibatan aktif AS di kawasan ini. 

Lawrence sebelumnya mengatakan Perhimpunan Sepuluh Negara Asia Tenggara (ASEAN) ingin memperdalam hubungan dengan Amerika Serikat untuk mendapatkan manfaat perdamaian dan kemakmuran yang diperoleh dari kehadiran Amerika di kawasan.

Mengutip Gedung Putih, pada konferensi pers peluncuran IPEF pada Mei 2022, terungkap bahwa negara mitra awal antara lain Amerika Serikat, Australia, Brunei, India, india, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina . , Singapura, Thailand dan Vietnam. 

Fiji kemudian menjadi negara ke-14 yang bergabung dengan IPEF, menurut Reuters. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA.