Bisnis.com, JAKARTA — Tren penurunan harga saham emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) dianggap terkait dengan boikot Starbucks, merek yang dioperasikan oleh PT Map Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB). Pada saat yang sama, pelepasan inventaris MAPI diperkirakan akan terus berlanjut hingga kuartal kedua tahun 2024.

Saham MAPI ditutup pada Rp 1.350 per saham pada penutupan perdagangan Senin (6 Maret 2024), naik 6,30%. Sedangkan secara kumulatif (YtD), harga banderol mengalami penyesuaian sebesar 29,55%.

Tekanan terhadap saham MAPI tak lepas dari sentimen negatif terhadap Starbucks, salah satu merek yang dikuasainya. Dalam studi terbarunya, analis JP Morgan yang dipimpin oleh Benny Kurniawan menyoroti hilangnya pangsa pasar secara permanen akibat gerakan boikot terhadap merek tersebut.